Berita Sulawesi Tenggara
Transportasi dan Pendidikan Jadi Penyebab Inflasi 7,39 Persen di Sulawesi Tenggara Desember 2022
Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat per Desember 2022 tingkat inflasi dua kota (Kendari dan Baubau) sebesar 7,39 persen.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat pada Desember 2022 tingkat inflasi dua kota (Kendari dan Baubau) sebesar 7,39 persen.
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti mengatakan tingkat inflasi tersebut dengan indeks Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,85.
Agnes Widiastuti menjelaskan inflasi tersebut terjadi karena naiknya sebagian besar indeks kategori kelompok.
Seperti indeks kelompok pengeluaran yaitu transportasi sebesar 24,74 persen, pendidikan sebesar 8,00 persen.
Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,55 persen, perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 5,51 persen.
Baca juga: Telur, Beras hingga Perhiasan Jadi Penyumbang Inflasi di Kendari Sulawesi Tenggara Akhir Tahun 2022
Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 5,47 persen, makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,93 persen, penyediaan makanan dan minuman/restoran 3,57 persen.
Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,39 persen, kesehatan sebesar 1,60 persen, pakaian dan alas kaki sebesar 1,58 persen.
"Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,14 persen," ungkapnya, Senin (2/1/2023).
Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yoy antara lain angkutan udara, bensin, bahan bakar rumah tangga, angkutan dalam kota.
Kemudian, rokok kretek filter, beras, minyak goreng, mobil, akademi/perguruan tinggi serta bawang merah.
Baca juga: Pj Bupati Buteng Bagikan 2000 Polybag Bibit Tanaman Untuk Warga Mawasangka Demi Tekan Angka Inflasi
Sementara, komoditas yang memberikan sumbangan deflasi yoy antara lain ikan teri, ikan layang/ikan benggol, cabai rawit.
"Selain itu, ada bayam, daun kelor, ikan cakalang/ikan sisik, jagung muda/putren, kerudung/jilbab, ikan rambe serta cabai merah," katanya.
Kata dia, tingkat inflasi jika dilihat secara nasional inflasi (yoy) tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 8,65 persen dengan IHK 119,83, terendah terjadi di Sorong sebesar 3,26 persen dengan IHK 110,95.
Selain itu, khusus di Pulau Sulawesi pada Desember 2022, seluruh kota IHK di wilayah Pulau Sulawesi yang berjumlah 13 kota mengalami inflasi (yoy).
"Inflasi tertinggi terjadi di Baubau sebesar 8,35 persen dengan IHK 114,76 dan terendah terjadi di Manado sebesar 4,00 persen dengan IHK 112,90," tandasnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)
transportasi
pendidikan
inflasi
Sulawesi Tenggara
Sultra
BPS
Agnes Widiastuti
Berita Sulawesi Tenggara
Berita Sultra
Baubau
Kendari
Desember 2022
Mahalnya Harga Tiket Transportasi Udara Picu Inflasi di Kendari Sulawesi Tenggara |
![]() |
---|
Pemkot Kendari Keluarkan Kebijakan Kendalikan Inflasi Jelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 |
![]() |
---|
Bahtra Banong dan Bank Indonesia Kunjungi Desa di Konawe Utara Sosialisasi Pengendalian Inflasi |
![]() |
---|
Pasar Murah di Sulawesi Tenggara Digelar Sampai Desember, Wujud Upaya Pemprov Sultra Tekan Inflasi |
![]() |
---|
TPID Sultra Gelar Studi Banding Penanganan Inflasi, Kunjungi Klaster Telur Ayam di Blitar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.