Berita Kendari
Zillenial Teacher Implementasi PBL di SDN 25 Kendari, Ajarkan Siswa Pecahkan Masalah Lingkungan
Zillenial Teacher mengimplementasikan Project Based Learning (PBL) di Sekolah Dasar Negeri atau SDN 25 Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Sitti Nurmalasari
Usai berbagai tahap seleksi, tim Kota Kendari beranggotakan Al Amin (Ketua Tim), Asdar (Anggota), Nur Aisyah (Anggota) berhasil menempatkan diri dan menjadi bagian dalam kampanye program tersebut.
"Jadi, setelah kami menempuh pendidikan sekitar empat bulan dari Zillenial Teacher dan Sekolah Guru Indonesia (SGI), tim kami kemudian mulai menerapkan PBL di SD Negeri 25 Kendari," tuturnya.
Dalam implementasi PBL ini dilaksanakan kurang lebih selama sebulan terhitung sejak 18 Oktober hingga 19 November 2022.
Al Amin mengatakan tema yang diangkat dalam implementasi PBL ini adalah “Aku Seorang Pahlawan Lingkungan”.
Katanya, tujuan diambil tema tersebut adalah untuk membangun kesadaran peserta didik khususnya Kelas IV.
Baca juga: SD Katolik Pelangi Kendari Gelar Karya Edukasi Kearifan Lokal, Tampilkan Baju Adat dan Kuliner
"Karena pentingnya mengelola sampah dan melakukan aksi sebagai solusi terhadap permasalahan sampah yang ada di lingkungan sekitar," katanya.
Al Amin dan timnya melaksanakan PBL melalui beberapa tahap, pada tahap awal peserta didik diberikan driving question.
Di antaranya, mengapa sampah berbahaya bagi keseharian kita? Apa yang terjadi dengan sampah yang kita buang? Bagaimana kita bisa bekerja sama untuk mencegah kerusakan lingkungan dari sampah?
"Agar melalui driving question ini, peserta didik diharapkan mampu memecahkan permasalahan yang ada dalam bentuk sebuah proyek sederhana," ungkapnya.
Kemudian tahap tahap berikutnya, guru memberikan pemahaman materi yang perlu diketahui oleh peserta didik.
Baca juga: Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Kendari Sultra Edukasi Pelajar SMP Bahaya Cyber Bullying
Di antaranya, polusi sampah dan dampaknya terhadap lingkungan serta konsep 4R sebagai solusi mengatasi dampak sampah dilingkungan sekitar.
Usai memperoleh cukup informasi, peserta didik kemudian melakukan pembelajaran di luar kelas untuk mengamati kondisi lingkungan sekitar dengan segala permasalahannya yang timbul akibat sampah.
"Selain melakukan kegiatan observasi, peserta didik juga melakukan aktivitas bersih-bersih lingkungan," jelasnya.
Hal ini membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mengedukasi peserta didik bahwa kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama.
"Oleh karena itu, melalui aktivitas ini peserta didik diharapkan dapat menjadi pahlawan bagi lingkungan di sekitarnya," ucapnya.
Baca juga: Cegah Stunting Sejak Dini BKKBN Edukasi Pelajar SMP dan SMA di Buton Selatan Sultra