Berita Sulawesi Tenggara
Pembangunan Pabrik Smelter Nikel HPAL di Pomalaa Kolaka Dimulai, Menko Luhut Sebut Produksi Terbesar
Kegiatan proyek pembangunan pabrik smelter nikel High-Pressure Acid Leaching (HPAL) di Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) dimulai.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Sitti Nurmalasari
President Direktor/CEO PT Vale Indonesia, Febriany Eddy mengatakan kehadiran Blok Pomalaa ini bentuk komitmen PT Vale berkontribusi dalam masa depan ekosistem elektrifikasi di Indonesia.
Selain itu, memperkuat komitmen berkontribusi dalam proses energi transisi di Indonesia untuk mencapai net zero emission di Indonesia.
"Jadi proyek ini sudah masuk dalam projek strategis nasional dengan nilai investasi mencapai Rp67,5 triliun (US45 miliar)," ujarnya.
Febriany menyebut Blok Pomalaa menghasilkan produk nikel berkualitas, serta memperluas ekspansi produksi nikel secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.
"Sehingga produk yang kami hasilkan adalah produk yang terbaik termasuk proses pembuatannya," jelas Febriany Eddy.
Baca juga: Rencana Pembangunan Pabrik Baterai di Abeli, Pemkot Kendari Proses Perizinan Lahan dan RTRW
Kata dia, proyek yang saat ini dikembangkan di Pomalaa adalah untuk memproses bijih nikel limonit, menggunakan teknologi HPAL dari Hoayou.
"Seperti yang sudah kami terapkan secara konsisten di Luwu Timur, tidak lagi menggunakan batu bara," jelasnya.
Nantinya, akan menghasilkan produk yang dapat diolah menjadi bahan utama baterai mobil listrik, berupa Mixed Hydroxide Precipitate (MHP).
Output tahunan yang diperkirakan dari proyek ini mencapai 120.000 metrik ton nikel dan sekitar 15.000 ton kobalt yang terkandung dalam produk MHP.
Ia berharap hadirnya Blok Pomalaa ini akan membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar dan tentunya Indonesia.
Baca juga: DKI Jakarta Bakal Bangun Pabrik Minyak Goreng, Wagub Ariza Beberkan Rencana: Butuh Dana Tak Sedikit
Ground Breaking ini juga dihadiri CEO Vale S A Mr. Eduardo Bartolomeo, Chairman Huayou Zhejiang Cobalt, Chairman Chen.
Lalu, sejumlah pejabat di antaranya Bupati Kolaka, Ahmad Safei, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Ridwan Djamaluddin.
Selanjutnya, Anggota DPR RI, Rusda Mahmud, Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Dr Totok Imam Santoso.
Sebelumnya, PT Vale Indonesia telah menandatangani Perjanjian Kerangka Kerja Sama atau Framework Cooperation Agreement (FCA) dengan Zhejiang Huayou Cobalt Company Limited (Huayou).
Kedua perusahaan ini menandatangani FCA tersebut di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), pada 13 November 2022. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)