Video Viral

Video Munas Hipmi Ricuh Viral di Twitter, Pelaku Adu Jotos Diduga Pengusaha Asal Makassar

Rekaman video detik-detik dua pengusaha adu jotos saat Munas Hipmi yang ricuh viral di Twitter. Didiga melibatkan pengusaha asal Makassar.

Penulis: Rheymeldi Ramadan Wijaya | Editor: Risno Mawandili
Kolase Tribunnewssultra.com
Rekaman video detik-detik dua pengusaha adu jotos saat Munas Hipmi yang ricuh viral di Twitter. Didiga melibatkan pengusaha asal Makassar. 

Menanggapi pertanyaan warganet, @dedeimran mengatakan bahwa wajah orang dalam video tersebut mirip dengan pengusaha asal Makassar.

"Wajahnya akrab bagi pengusaha muda di Makassar," tulis @dedeimran membas komentar @dedeimran.

Melansir Kompa.com, kericuhan yang diwarnai dengan adu jotos itu terjadi di dalam ruang munas yang terletak di Hotel Alila Solo, Kota Solo, Jawa Tengah.

Belum diketahui secara pasti penyebab ricuh tersebut.

Namun keributan ini terjadi saat munas diskors karena kondisi sedang tidak kondusif akibat banyaknya interupsi, sekitar pukul 23.00 WIB.

Ricuh yang terjadi saat Munas Hipmi XVII tersebut membuat sorang berinisial MAA (40) menjadi korban.

MAA adalah seorang warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Korban tersebut mengalami luka sehingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Dr Moewardi, Kota Solo.

Baca juga: Video Viral Anggota HIPMI Adu Jotos Trending Topic Twitter, Netizen Banjiri Komentar Unggahan Jokowi

Ketua Organizing Committe (OC) Munas Hipmi XVII Muhammad Ali Affandi, membenarkan adanya keributan tersebut.

"Ini lagi saya cek (penyebab), soalnya ada berbagai macam versi (kejadian)," kata Muhammad Ali Affandi, Selasa (22/11/2022).

Meskipun demikian, ia mengaku kericuhan ini terjadi di luar sidang pleno Munas.

Penyebab adu jotos diduga adanya kesalahpahaman antarpeserta Munas.

"Kejadiannya ini sudah selesai sidang pleno ditutup. (Adu jotos) di jalan keluar, kayaknya sih kalau saya lihat, miskomunikasi, salah paham," ucapnya.

Ia manambahkan, saat ini pihaknya mengupayakan mediasi antarkedua belah pihak.

"Kita utamakan kekeluargaan, jadi mau dimediasi. Prinsipnya untuk menghindari miskomunikasi dan interprestasi," harapnya.

"(Pelaksanaan pleno) di-skors nanti kita lanjutkan dengan agenda forum ketum dulu untuk menyamakan persepsi dulu," imbuhnya menjelaskan. (*)

(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved