Berita Baubau

Cara Tim PKM Unidayan Baubau Sulawesi Tenggara Kembangkan Budidaya Ikan Lele Pakai Teknologi Bioflok

Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Dayanu Ikhsanuddin atau Unidayan Baubau, Sulawesi Tenggara mengembangkan budidaya ikan lele.

Penulis: La Ode Muh Abiddin | Editor: Sitti Nurmalasari
Istimewa
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Dayanu Ikhsanuddin atau Unidayan Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengembangkan budidaya ikan lele. Untuk pengembangan budidaya ikan lele tersebut menggunakan teknologi bioflok di Kelurahan Liabuku, Kecamatan Bungi, Kota Baubau, Provinsi Sultra. 

"Wadah dibersihkan, kemudian diisi air hingga volume air sebanyak 2 meter kubik, lalu sterilisasi menggunakan klorin dengan dosis 15 mg/L kemudian diaerasi sampai bau klorin menghilang," ucapnya.

Untuk tahap ketiga adalah penyiapan benih ikan dan kultur bioflok. Kata dia, benih lele yang digunakan memiliki ukuran 5-7 cm, benih ikan ditebar dengan kepadatan 750 ekor per meter kubik.

Setelah ikan ditebar, dilakukan penumbuhan bakteri flok pada masing-masing unit wadah pemeliharaan ikan.

Selanjutnya, probiotik dengan kandungan strain bacillus sp. sebanyak 2 g ditambahkan ke dalam wadah pemeliharaan sebagai inokulan biomassa bakteri.

"Setelah penambahan bakteri ke dalam wadah budidaya, selanjutnya kita lakukan penambahan karbon organik," jelasnya.

Baca juga: Universitas Muhammadiyah Kendari Gandeng Desa Mekar Jaya Konsel, Kembangkan Budidaya Ikan Air Tawar

Ia menambahkan sumber karbon yang akan digunakan yaitu tepung tapioka dengan estimasi rasio C/N 10 dengan mengacu pada metode (Avnimelech, 1999).

Hingga saat ini, Tim PKM Unidayan Baubau bersama dengan mitra sedang melakukan pemeliharaan ikan lele. (*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Muhammad Abiddin)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved