Berita Sulawesi Tenggara

TPID Sultra Gelar Studi Banding Penanganan Inflasi, Kunjungi Klaster Telur Ayam di Blitar

Saat ini pihak dari Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sulawesi Tenggara (Sultra) studi banding ke Jawa Timur dan Blitar.

Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Muhammad Israjab
Istimewa
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se-Sulawesi Tenggara (Sultra) melaksanakan studi banding ke Jawa Timur dan Blitar, 2-3 November 2022. 

Hal itu banyak didorong oleh kenaikan harga komoditas dari komponen administered price atau harga yang diatur pemerintah, seperti bensin dan angkutan udara. 

"Capaian inflasi dimaksud sudah berada di atas target inflasi tahunan tahun 2022, sehingga perlu menjadi perhatian bersama,"imbuhnya.

Baca juga: BKKBN Rekonsiliasi Data Keluarga Berisiko Stunting Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2022

Sementara itu, komponen volatile food saat ini juga mendorong inflasi yang lebih tinggi dengan catatan inflasi sebesar 1,87 persen (ytd), didorong komoditas pangan seperti bawang merah dan telur.

Menindaklanjuti sumbangan inflasi administered price yang tinggi, demi menjaga daya beli masyarakat.

"Pemprov Sultra didukung pemerintah pusat melalui berbagai alokasi dana pengendalian inflasi, terus berupaya untuk dapat melakukan realokasi subsidi BBM melalui berbagai bantuan sosial dengan tata kelola yang baik,"katanya.

Sementara itu, dalam menangani inflasi komponen Volatile Food, diperlukan berbagai upaya pengendalian harga sesuai dengan strategi 4K. 

Melalui kerangka Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), Pemprov Sultra beserta Bank Indonesia telah melakukan strategi pengembangan komoditas strategis seperti telur ayam ras dan bawang merah.

(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved