Tragedi Kanjuruhan
Presiden Arema Siap Panggil Psikolog Atasi Trauma Berat Para Pemain Pasca Tragedi Kanjuruhan
Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana bakal memanggil psikolog untuk mengatasi trauma pemain pasca tragedi Kanjuruhan.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
Mereka berusaha membantu dengan mengipasi dan memberikan pertolongan semampunya.
Mulai dari memijit, mengipasi, hingga memberi minum.
"Namun 15 menit kemudian, terjadilah membuat mereka sangat-sangat terpukul. Karena banyaknya korban yang dievakuasi ke dalam ruang ganti. Mereka lihat korban meninggal, luka berat, sampai sakaratul maut pun mereka tahu," jelasnya.
Sepekan tragedi itu terjadi, diungkapkan Juragan 99 para pemain pun masih trauma berat.
Bahkan untuk sekedar menghadiri pengajian tahlil mendoakan para korban, sejumlah pemain masih merasa trauma.
Baca juga: Komunitas Sepakbola di Kendari Harap Tragedi Kanjuruhan Malang Jadi Evaluasi PSSI dan Pihak Keamanan
"Mereka bilang sangat trauma bos, sementara ini dengan sepak bola. Saya bilang jangan trauma. Semalam ada pengajian tahlil di Balai Kota Malang bersama Wali Kota, mereka dipanggil semua pemain yang bisa hadir," jelasnya.
Menurut Gilang, cara seperti adalah upaya untuk membangkitkan semangat para korban juga pemain.
"Dan mereka bercerita masih trauma bos. Sampai sekarang ada yang belum berani bertemu dengan kerumunan orang," jelasnya.
Ia pun berjanji akan mendatangkan psikolog untuk menangani rasa trauma para pemain.
"Saya mendatangkan psikolog," tuturnya.

"Mereka sama-sama seperti korban, mereka juga down mentalnya dan trauma," tutur Gilang. (*)
(Tribunnewssultra.com/Desi Triana)