Rusuh Arema vs Persebaya
Update Terbaru Tragedi Stadion Kanjuruhan, Korban Tewas Capai 130 Orang, 17 Jenazah Tanpa Identitas
update korban tewas dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, terjadi usai laga Liga 1 Arema FC vs Persebaya sebanyak 129 orang meninggal.
Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Inilah update korban tewas dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Sebelumnya kerusuhan yang terjadi usai laga Liga 1 pekan ke-11 Arema FC vs Persebaya sebanyak 129 orang meninggal dunia.
Namun saat ini telah bertambah satu orang dari 129 menjadi 130 orang, usai dilarikan ke rumah sakit.
Untuk korban luka-luka pun bertambah 11 orang dari sebelumnya 180 menjadi 191 orang. Hal ini dilaporkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo.
“Korban meninggal 130 orang. Luka-luka 191 orang. Mereka berdesak-desakan, diinjak-injak,” ujarnya dikutip dari Breaking News Kompas TV, Minggu (2/9/2022).
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Gas Air Mata Diduga Pemicu Jatuhnya Korban Jiwa, Polisi Sayangkan Sikap Suporter
Sebelumnya Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta mengungkapkan korban tewas terhitung pukul 05.00 WIB tadi sebanyak 127 orang.
“Peristiwa tersebut 127 meninggal dunia. Dua di antaranya anggota Polri. Yang meninggal di stadion ada 34 (korban) sisanya di rumah sakit."
“180 orang masih dalam proses perawatan dilakukan upaya penyembuhan,” tuturnya.
17 Jenazah Tanpa Identitas

Warga atau keluarga korban tragedi Kanjuruhan saat pertandingan Liga 1, Arema vs Persebaya mulai mendatangi Rumah Sakit Saiful Anwar Malang (RSSA).
Hal ini dilakukan untuk mencari sanak saudaranya pasca tragedi di laga Arema vs Persebaya, di Stadion Kanjuruhan, Minggu (2/9/2022).
Dilansir dari Surya.co.id, di depan kamar jenazah RSSA Malang, para warga ini, sedang menunggu kabar kondisi sanak saudaranya.
Baca juga: ‘Tidak ada Sepakbola Seharga Nyawa’ Pilu Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana atau Juragan 99
Sebab, di RSSA Malang saat ini ada 17 jenazah tanpa identitas yang kini berada di kamar jenazah.
Ada pula 11 korban lainnya, kini sedang menjalani perawatan Intensif di IGD RSSA Malang.
"Dari tadi saya menunggu kabar dari keponakan saya. Handphone-nya aktif. Cuma belum ada kabar dari kemarin," ucap Novan warga Galunggung Kota Malang.