Berita Sulawesi Tenggara
Website Pemprov Sultra Diretas Bjorka, Kondisi Peretasan Situs Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara
Laman atau website Pemprov Sultra diretas Bjorka, kondisi terkini peretasan situs Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara pada Senin (26/09/2022).
‘Hacked by Black_X12 ft 1K4IL_* & Yanagami_X12 for the government :~\Bjorka adalah anak kecil yang tidak ada beda dengan BONEKA TALI Ternyata memang benar’.
Saat tautan laman tersebut diklik website Pemprov Sultra tak lagi menampilkan informasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.
Situs tersebut hanya menampilkan gambar burung Garuda sebagai lambang negara Indonesia dibalut warna merah seperti darah.
Dengan latar belakang tampilan situs yang berwarna hitam pekat.
Di bawahnya tertulis telah di hack oleh Black_X12 ft 1K4IL & Yanagami_X12.
Bahkan seakan mengklaim sosok Bjorka pada tulisan tertera yang tampaknya ditujukan kepada pemerintah.
“for the government : Bjorka adalah anak kecil yang tidak ada beda dengan BONEKA TALI Ternyata memang benar,” tulis keterangan tampilan laman tersebut dikutip Tribunnewssultra.com.
“Sila kelima adalah keadilan bagi para penguasa,” lanjutnya.
Berlanjut dengan keterangan tulisan yang merunutkan berbagai macam kasus di Indonesia yang tak kunjung tuntas.
Tak hanya itu, dalam situs itu juga terdapat tautan lagu Gugur Bunga berdurasi lima menit yang dinyanyikan oleh penyanyi Hanin Dhiya.
Baca juga: Link Video Viral Jeje 2 Menit Masih Dicari-cari di TikTok dan Twitter, Pentolan Citayam Blak-blakan
Singgung Kasus Besar di Indonesia
Berikut deretan kasus besar yang disinggung dalam laman Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara atau Pemprov Sultra yang diretas oleh hacker diduga sosok Bjorka.
Peristiwa peretasan website www.sultraprov.go.id tersebut masih terjadi hingga Senin (26/09/2022).
Peretasan tersebut membuat geger karena sebelumnya situs tersebut berisikan informasi pemerintahan.
Namun seketika berubah dengan bakcground gelap hingga gambar Garuda yang berwarna merah seperti darah.
Baca juga: Nasib Pemuda Diduga Bjorka Ternyata Tak Punya Komputer, Tak Mampu Kuliah, Hanya Miliki Satu Ponsel