Nasib Pemuda Diduga Bjorka Ternyata Tak Punya Komputer, Tak Mampu Kuliah, Hanya Miliki Satu Ponsel

Beginilah nasib pemuda diduga Bjorka yang faktanya tak memiliki komputer, hanya punya satu ponsel bahkan tak mampu kuliah.

Kolase Tribunnewssultra.com
Prihatin, ibu dari Muhammad Agung Hidayatulloh. Ia berharap anaknya yang ditangkap polisi karena diduga sosok hacker Bjorka bisa segera pulang. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Beginilah nasib pemuda diduga Bjorka yang faktanya tak memiliki komputer, hanya punya satu ponsel bahkan tak mampu kuliah.

Hal tersebut dibeberkan orangtuanya saat mengetahui sang anak ditangkap polisi karena diduga hacker yang ramai dibicarakan saat ini.

Hacker Bjorka masih terus menjadi perbincangan karena mengklaim mampu membuka data pribadi pejabat tinggi hingga membocorkan dokumen rahasia negara.

Polisi pun bertugas melacak keberadaan misteris Hacker Bjorka.

Hingga akhirnya mengamankan seorang pemuda di Madiun diduga sosok hacker Bjorka pada Rabu (14/9/2022) kemarin.

Baca juga: Penjelasan PT Telkom Soal Kabar Data Pelanggan Indihome Bocor hingga Terpajang di Situs Bjorka?

Pemuda tersebut memiliki nama lengkap Muhammad Agung Hidayatulloh alias MAH.

Anak kedua dari tiga bersaudara itu, akhirnya dijemput empat orang polisi.

Usianya 21 tahun dan merupakan warga Dusun Mawatsari, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Sang ibu bernama Prihatin (48) tak menyangka anaknya harus ditangkap karena tudingan sebagai hacker yang belum dipastikan kebenarannya.

Ia pun membongkar sederet fakta tentang sang anaknya tersebut.

Foto profil Bjorkanism di Telegram, Hacker yang kerap bagikan data pribadi Indonesia. Hacker Bjorka bersiap dilaporkan ke kepolisian atas ulahnya membocorkan data penting negara yang bersifat rahasia.
Foto profil Bjorkanism di Telegram, Hacker yang kerap bagikan data pribadi Indonesia. Hacker Bjorka bersiap dilaporkan ke kepolisian atas ulahnya membocorkan data penting negara yang bersifat rahasia. (Telegram @bjorkanism)

Prihatin bahkan tak percaya anaknya memiliki kemampuan untuk meretas apalagi membobol keamanan digital negara.

Bahkan sang anak hanya mengenyam bangku Madrasah Aliyah setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Agung juga tidak sempat kuliah karena tak memiliki uang.

Jumanto ayah dari Agung juga sama seperti istrinya, tak menyangka anaknya yang sehari-hari mencari nafkah dengan berjualan es thai tea memiliki kemampuan meretas.

Pria yang bekerja sebagai buruh tani ini, juga tak mengetahui alasan penangkapan sang anak.

Baca juga: Bjorka Bongkar Data Luhut, Klaim Menko Belum Booster, Netizen Geram: Yang Nyuruh Malah Gak Vaksin

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved