Berita Wakatobi

Suara Emen Lahuda: Erick Thohir! Di Wakatobi BBM Naik atau Tidak Warga Selalu Sulit Dapat Subsidi

Aktivis Wakatobi Emen Lahuda mengungkapkan susahnya menjalani hidup di Wakatobi, terlebih saat ingin mendapatkan BBM subsidi. 

Kolase Tribunnewssultra.com
Aktivis Wakatobi, Emen Lahuda (kiri) dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kanan). Emen mengadu pada Erick Thohir tentang sulitnya warga mendapatkan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara atau Sultra. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Emen Lahuda mengadu pada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tentang sulitnya warga mendapatkan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara atau Sultra.

Aktivis Wakatobi Emen Lahuda mengungkapkan susahnya menjalani hidup di Wakatobi, terlebih saat ingin mendapatkan BBM subsidi

Kepada Tribunnewssultra.com, Emen Lahuda menceritakan pengalamannya tersebut selama puluhan tahun hidup di Wakatobi namun jarang bahkan tidak pernah menikmati BBM bersubsidi dari Pemerintah. 

Naik atau tidaknya harga BBM seakan semakin mempersulit warga apalagi selama ini, diakui Emen, subsidi jarang tersentuh atau tidak tepat sasaran.

"Pak Erick Thohir dengar ini. Susahnya hidup di Wakatobi, BBM naik atau tidak warga selalu sulit dapat subsidi," tuturnya penuh sarkas, Rabu (7/9/2022). 

Baca juga: Blak-blakan Sekda Wakatobi Diberhentikan: Kalau Pak Bupati Mau Ganti Silakan dengan Cara Baik-baik

"Saya juga heran kenapa bisa, BBM subsidi ini sulit sekali didapatkan," sambungnya.

Empat Agen Premium Minyak dan Solar (APMS) di Wakatobi khususnya di Pulau Wangi-wangi diduga Emen Lahuda nyaris tak mendistribusikan subsidi sebagaimana mestinya. 

"Kondisinya jarang buka, ini fakta. Dan semua bisa melihat berapa kali dalam seminggu APMS buka di pulau ini? Bukankah ini paling sulit?," jelasnya. 

Emen Lahuda bersama Koalisi Parlemen Jalanan yang didirikannya sempat melakukan investigasi dan mendapatkan temuan sebuah APMS di Wakatobi tidak pernah buka dalam sebulan tanpa alasan pasti. 

Koalisi Parlemen Jalanan melaporkan hal tersebut ke Polres Wakatobi untuk diusut namun tidak ada tindaklanjut. 

Aktivis Sosial, Emen Lahuda.
Aktivis Sosial, Emen Lahuda. (Istimewa)

Warga Wakatobi seakan dipaksa, menurut Emen, untuk membeli BBM dieceran yang hargannya malah lebih mahal dari harga subsidi yang ditetapkan pemerintah. 

Sekarang, sambung Emen, harga BBM subsidi dinaikkan pemerintah dampaknya warga Wakatobi harus menguras isi dompet lagi. 

"Hidup susah makin susah, inilah Wakatobi," jelasnya.

Emen Lahuda memastikan 80 persen warga Wakatobi tidak pernah menikmati subsidi BBM. 

Walaupun Presiden RI, Joko Widodo berkoar-koar tentang penyaluran subsidi BBM, Emen Lahuda sebut tetap saja tidak akan berpengaruh di Wakatobi. 

Baca juga: Sosok Abdul Haris Wally, Aktivis Asal Sulawesi Tenggara Kini Jadi Pimpinan Sejumlah Perusahaan

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved