Opini
OPINI: Mengadili Pembangunan Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara yang Baru
Gubernur Sultra Ali Mazi punya program membangun kantor gubernur yang baru. Anggarannya mencapai Rp400 miliar.
Muhammad Akbar Ali (Aktivis Pemerhati Kebijakan Publik)
TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Gubernur Sultra Ali Mazi punya program membangun kantor gubernur yang baru.
Desain kantor gubernur itu berkonstruksi 22 lantai. Nantinya akan menjadi gedung tertinggi di Sultra.
Kebijakan gubernur membangun kantor baru dinilai proyek mubazir. Belum urgen.
Baca juga: Gedung Baru Kantor Gubernur Sultra Diklaim Tertinggi di Sultra, Kalahkan Tugu Persatuan MTQ
Baca juga: Pj Bupati Basiran dan Forkopimda Gelar Operasi Pasar Guna Tekan Inflasi di Buton Sulawesi Tenggara
Sebab, kehadiran kantor gubernur yang bakal menelan anggaran sekira Rp400 miliar itu, tidak berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Lagi pula gedung kantor gubernur yang ada saat ini masih sangat representatif.
Bukannya anggaran miliaran rupiah itu lebih baik digunakan untuk pemulihan ekonomi di tengah wabah Covid-19?
Rencana pembangunan kantor gubernur yang baru dinilai tidak berangkat dari kebutuhan mendasar masyarakat.
Publik menilai, perbaikan dan peningkatan jalan provinsi yang rusak lebih urgen daripada membangun kantor gubernur yang baru.
Perbaikan jalan lebih penting untuk melancarkan arus lalulintas barang dan jasa sehingga dapat meningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sejumlah titik jalan provinsi yang rusak yakni poros Desa Teteowa-Ambekairi Utama, Kecamatan Latoma, Konawe.

Lalu, ruas jalan Watumerembe Kecamatan Palangga Kabupaten Konawe Selatan (Konsel). Warga sempat memblokade jalan saat aksi protes.
Masih di wilayah Konsel, jalan rusak lainnya di poros Ambaipua-Angata.
Di Kota Kendari, ruas jalan di Kecamatan Kendari pun tak kunjung diaspal. Kondisi jalan mulai dari Kendari Caddi, Kasilampe, hingga Mata, telah lama rusak parah.
Itu di wilayah daratan Sultra daratan.