Berita Sulawesi Tenggara
BPBD Sultra Petakan Daerah Rawan Banjir dan Tanah Longsor di Kendari, Konawe dan Konawe Utara
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tenggara memetakan sejumlah daerah di Sultra yang rawan dilanda banjir dan tanah longsor.
Penulis: Laode Ari | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tenggara memetakan sejumlah daerah di Sultra yang rawan dilanda banjir dan tanah longsor.
Pemetaan tersebut dilakukan setelah wilayah Sultra dilanda cuaca buruk hujan deras beberapa minggu terakhir.
Tiga daerah yang rawan terjadi banjir dan tanah longsong saat memasuki musim penghujan yaitu Kota Kendari, Kabupaten Konawe, dan Konawe Utara (Konut).
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sultra, Dedet Ilnari Yusta, mengatakan, tiga daerah tersebut sering dilanda bencana banjir hingga tanah longsor ketika musim hujan.
Untuk Kabupaten Konawe Utara, kata Dedet Ilnari Yusta, sudah ada peringatan dini dari Bupati Konut, Ruksamin.
Baca juga: Konawe Utara Siaga Bencana, Bupati Konut: Posisi Air di Jembatan Perbatasan Sisa 1 Meter Capai Jalan
"Karena tingginya intensitas hujan di wilayah Konawe Utara menyebabkan debit air di Sungai Lalindu mulai tinggi bahkan mencapai jalan," ucapnya, Selasa (12/7/2022).
Sementara di wilayah Kota Kendari, banyak wilayah rawan banjir seperti di pemukiman penduduk Kali Wanggu.
Selain itu, wilayah Mandonga hingga Kota Lama menjadi daerah rawan bencana tanah longsor di Kota Kendari, Sultra.
"Dan itu memang terjadi belum lama ini, ada lumpur dari tanah yang merendam rumah warga di Mandonga," kata Dedet.
Kemudian, untuk wilayah Konawe, potensi terjadi tanah longsor terdapat pada beberapa titik jalur Kendari-Kolaka dan sebaliknya.
Baca juga: Antisipasi Banjir dan Longsor di Konawe Utara, Pemerintah Kabupaten Konut Gelar Rapat Koordinasi
Dedet mengungkap dengan kondisi tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD di daerah untuk tetap siaga dan pemantauan rutin di wilayah tersebut.
"Karena memang adanya ancaman tingginya curah hujan, kami memerintahkan BPBD di daerah untuk tetap siaga," ucapnya.
Selain itu, pihaknya meminta BPBD daerah rutin mengimbau kewaspadaan bencana kepada warga yang bermukim di sekitar titik lokasi rawan bencana.
Kemudian peringatan kewaspadaan bencana alam juga diberikan ke daerah lain di Sulawesi Tenggara (Sultra).
"Ini sebagai salah satu bentuk peringatan dini kepada pemerintah daerah agar segera mengambil kebijakan terkait peringatan potensi bencana," tutur Dedet Ilnari. (*)
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)