Berita Baubau
Bayar Pajak dan Retribusi di Baubau Sulawesi Tenggara Bisa Lewat QRIS, BNI Sebar di Pasar Wameo
Pemerintah Kota atau Pemkot Baubau menghadirkan pembayaran berbasis digital demi mewujudkan Kota Maju, Sejahtera dan Berbudaya.
Penulis: La Ode Muh Abiddin | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Pemerintah Kota atau Pemkot Baubau menghadirkan pembayaran berbasis digital demi mewujudkan Kota Maju, Sejahtera dan Berbudaya.
Di mana, metode pembayaran digital ini untuk pajak dan retribusi daerah Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Untuk metode pembayaran digital yang digunakan adalah Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS.
Quick Response Code Indonesian Standard merupakan standar Kode QR Nasional untuk memfasilitasi pembayaran yang diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).
Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse meluncurkan elektronifikasi pembayaran pajak dan retribusi daerah di Pasar Wameo bersama Bank Indonesia Cabang Sulawesi Tenggara.
Baca juga: 6 Pasar Tradisional di Kendari Pakai Pembayaran Elektronik QRIS, Jual Beli Bisa Tanpa Uang Tunai
Selain itu, dalam kegiatan tersebut, para pedagang diberikan sosialisasi pembayaran pajak dan retribusi daerah melalui QRIS di Gedung Islamic Center Baubau.
La Ode Ahmad Monianse mengatakan, adanya QRIS dapat meningkatkan pendapatan asli daerah atau PAD dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah.
Ia menuturkan, beberapa retribusi di Kota Baubau telah terelektronifikasi. Selain QRIS, bisa melalui debit, e-Money dan OVO untuk menjadi alat transaksi pembayaran.
"Untuk hari ini QRIS sebagai teknologi pembayaran digital yang menggunakan QR Code yang aman, cepat dan mudah, cukup dengan melakukan scan QR," jelasnya.
"Setelah angka tagihan terlihat, lanjutkan dengan mengisi PIN atau password sebagai tahap akhir retribusi,” tambah Monianse.
Baca juga: DMI Sulawesi Tenggara Dorong Masjid di Sultra Gunakan Metode QRIS Transaksi Infak dan Sedekah
Ia berharap adanya elektonifikasi ini aktifitas jual beli di Pasar Wameo ke depannya berbasis digital, sehingga menambah platform online dan kesejahteraaan seluruh lapisan masyarakat.
Monianse menyebutkan, dalam pembayaran berbasis digital diberikan tiga solusi permasalahan, pertama mengatasi masalah persaingan modern.
Kedua solusi terhadap pandemi Covid-19 yang dikaitkan dengan pembatasan interaksi fisik, dan terakhir adaptasi UMKM terhadap perkembangan teknologi yang telah menjadi gaya hidup baru masyarakat.
"Mari bersama-sama mempelajari hal baru meningkatkan taraf ekonomi kita. QRIS ini sudah terverifikasi dan teruji keamanannya, jadi tidak usah ragu,” ajaknya.
Ia berharap pula, para pedagang mulai berintegrasi menggunakan metode transaksi digital, pasalnya konsumen masa mendatang akan condong pada pembayaran berbasis online.
Baca juga: Bank Indonesia Luncurkan QRIS, Sistem Pembayaran Online, Permudah Pelaku Usaha UMKM