Turki Akhirnya Setujui Finlandia dan Swedia Gabung NATO, Begini Kesepakatannya hingga Respons AS
Sempat menolak pengajuan keanggotaan NATO oleh Finlandia dan Swedia, akhirnya Presiden Turki Erdogan setuju dengan pendaftaran tersebut dengan syarat.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Negara-negara Nordik itu lantas mengonfirmasi bahwa PKK adalah organisasi terlarang dan, dalam konsesi utama, "tidak akan memberikan dukungan" kepada partai Persatuan Demokratik Kurdi Suriah (PYD) dan kelompok Unit Perlindungan Rakyat (YPG) yang telah aktif di memerangi ISIS di Suriah.
Baca juga: Erdogan Tak Setuju soal Finlandia dan Swedia yang Ingin Gabung NATO, Begini Alasannya
Finlandia dan Swedia juga menegaskan dalam kesepakatan terbaru ini bahwa tidak ada embargo senjata nasional yang berkaitan dengan penjualan ke Turki dan ketiga negara itu setuju akan bekerja sama dalam permintaan ekstradisi.
Pasalnya Swedia adalah rumah bagi 100.000 pengungsi Kurdi dan Turki telah menyerukan ekstradisi individu yang dikatakan terkait dengan PKK atau YPG Suriah.
Adapun, Stoltenberg mengatakan Finlandia dan Swedia telah sepakat untuk "mengubah lebih lanjut undang-undang domestik mereka" guna memberi Turki jaminan anti-teror yang telah dicarinya, serta akan "menindak kegiatan PKK" dan "memasuki perjanjian dengan Turki tentang ekstradisi".
Baca juga: Lepaskan Netralitas, Ini Alasan Finlandia Baru Umumkan Gabung NATO: Dipicu Perang Rusia-Ukraina
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengucapkan selamat kepada tiga negara itu karena mengamankan kesepakatan, yang ia gambarkan sebagai "langkah penting menuju undangan NATO ke Finlandia dan Swedia, yang akan memperkuat aliansi kami dan meningkatkan keamanan kolektif kami."
PM Inggris Boris Johnson turut menyambut pengumuman itu dengan men-tweet:
“Berita fantastis saat kami memulai KTT NATO. Keanggotaan Swedia dan Finlandia akan membuat aliansi brilian kita lebih kuat dan lebih aman.”
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)