Lepaskan Netralitas, Ini Alasan Finlandia Baru Umumkan Gabung NATO: Dipicu Perang Rusia-Ukraina

Alasan Finlandia baru umumkan Gabung NATO sekarang karena dipicu Perang Rusia-Ukraina, simak juga risiko yang dihadapai Finlandia dari Rusia.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Reuters/Pascal Rossigno
Bendera negara-negara anggota NATO di luar markas NATO menjelang pertemuan Menteri Pertahanan NATO di Brussels, Belgia pada 21 Oktober 2021. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Helsinki telah membuat langkah pertamanya untuk bergabung dengan NATO yang diumumkan oleh Presiden Finlandia Sauli Niinistö dan Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin pada Kamis (12/5/2022).

Swedia pun digadang-gadang akan menyusul Finlandia untuk mengajukan diri bergabung ke NATO dalam beberapa hari.

Dilansir TribunnewsSultra.com dari BBC, langkah ini disebut sebagai sebuah perubahan monumental bagi dua negara Nordik itu yang memiliki sejarah panjang netralitas masa perang dan menjauhi aliansi militer.

Rusia sangat menentang kedua negara itu untuk bergabung ke NATO dan menggunakan perluasan aliansi militer defensif Barat itu sebagai dalih untuk perang di Ukraina.

Baca juga: Update Hari Ke-79 Invasi: Ukraina Bakar Kapal Militer Rusia hingga Sidang Pertama Kejahatan Perang

Jika mereka melakukannya, itu akan mengakhiri lebih dari 200 tahun status netralitas Swedia.

Adapun Finlandia mengadopsi netralitas setelah kekalahan pahit oleh Uni Soviet selama Perang Dunia Kedua.

Dukungan publik Finlandia untuk bergabung dengan NATO selama bertahun-tahun sekitar 20 sampai 25 persen.

Tapi sejak invasi Rusia ke Ukraina, dukungan itu telah melonjak ke rekor tertinggi 76 persen menurut jajak pendapat terbaru.

Baca juga: Rusia Ancam Finlandia akan Ada Konsekuensi karena Susul Ukraina Ingin Gabung ke NATO

Di Swedia, 57 persen populasi ingin bergabung ke NATO, yang mana juga jauh lebih tinggi daripada sebelum perang Rusia dan Ukraina berlangsung.

Sebagaimana diketahui Presiden Niinisto mendesak Finlandia untuk mengajukan keanggotaan NATO "tanpa penundaan" pada Kamis (12/5/2022).

Yakni dengan pemerintah yang lebih luas diharapkan untuk secara resmi mengumumkan keputusannya pada Minggu (15/5/2022) mendatang.

Partai yang berkuasa di Swedia juga diperkirakan akan memberikan keputusan terkait pengajuan keanggotaan NATO pada akhir pekan ini.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-78 Perang di Ukraina: Finlandia Gabung NATO untuk Berlindung dari Rusia

Sementara itu, Amerika Serikat menyatakan yakin dapat mengatasi masalah keamanan apa pun yang mungkin dimiliki kedua negara itu selama proses pengajuan hingga resmi menjadi anggota NATO.

Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga mengunjungi Finlandia dan Swedia pada Rabu (11/5/2022) untuk membahas "masalah keamanan yang lebih luas".

Itu menghasilkan kesepakatan baru untuk saling membantu jika diserang, yang berpotensi menghilangkan beberapa ketakutan Finlandia dan Swedia.

Baca juga: DPR AS Setujui RUU Paket Bantuan Senilai 40 Miliar Dolar ke Ukraina untuk Gagalkan Invasi Rusia

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved