Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-125: Rudal Pasukan Putin Hantam Mal hingga Tewaskan 16 Orang
Jelang kedatangan Presiden Jokowi ke Kyiv berikut kondisi terkini perang Rusia di Ukraina, rudal hantam mal Ukraina akibatkan belasan orang tewas.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
“Kami bersatu dengan Ukraina dalam berduka atas korban tak berdosa dari serangan brutal ini. Serangan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil tak berdosa merupakan kejahatan perang. Presiden Rusia Putin dan mereka yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawaban,” bunyi pernyataan tersebut.
Mereka mengatakan mereka akan "terus memberikan dukungan keuangan, kemanusiaan, serta militer untuk Ukraina, selama diperlukan".
Baca juga: Jerman Ngaku Khawatir Putin Bakal Tutup Keran Pasokan Gas Selamanya, Imbas Invasi Rusia-Ukraina?
- Penembakan Rusia terhadap daerah perumahan di kota terbesar kedua Ukraina, Kharkiv, menewaskan sedikitnya lima warga sipil pada Senin, kata gubernur regional.
19 orang lainnya terluka dalam serangan itu, sebut Gubernur Kharkiv Oblast, Oleh Synehubov.
- Serangan rudal Rusia juga menewaskan sedikitnya delapan warga sipil dan melukai 21 lainnya di wilayah Lysychansk timur Ukraina.
“Hari ini, ketika warga sipil mengambil air dari tangki air, Rusia membidik massa,” kata Gubernur Luhansk, Serhiy Haidai di Telegram.
Baca juga: Update Invasi Rusia Hari Ke-122: Tentara Ukraina di Sievierodonetsk Diperintah untuk Mundur
- Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan hubungan sebelum perang dengan Rusia tidak bisa kembali lagi.
Scholz mengatakan bahwa dengan serangannya ke Ukraina, Rusia telah melanggar "semua aturan, semua perjanjian yang telah kami buat satu sama lain tentang kerja sama negara" setelah KTT G7.
Scholz mengatakan para pemimpin G7 setuju bahwa itu telah menyebabkan perubahan jangka panjang “yang akan menandai hubungan internasional untuk waktu yang sangat, sangat lama. Jadi jelas bahwa, dalam hubungan dengan Rusia, tidak ada jalan kembali ke masa sebelum serangan Rusia ke Ukraina.”
- Dewan Keamanan PBB akan bertemu pada hari ini, Selasa untuk membahas serangan yang ditargetkan Rusia terhadap warga sipil atas permintaan Ukraina.
Baca juga: HIMARS Senjata Bantuan Amerika Serikat Akhirnya Tiba di Ukraina, Lebih Unggul dari MRLS Rusia?
- NATO akan meningkatkan jumlah pasukan dalam siaga tinggi lebih dari tujuh kali lipat menjadi lebih dari 300.000 sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.
Sekjen NATO Jens Stoltenberg, mengatakan pasukan aliansi militer di negara-negara Baltik dan 5 negara garis depan lainnya akan ditingkatkan “sampai tingkat brigade”, 2 kali lipat atau tiga kali lipat menjadi antara 3.000 dan 5.000 tentara.
Itu akan menjadi “perombakan terbesar dari pertahanan dan pencegahan kolektif kita sejak perang dingin,” jelas Stoltenberg
- Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace dilaporkan telah menulis surat kepada PM Inggris Boris Johnson untuk menyerukan agar anggaran pertahanan dinaikkan menjadi 2,5 persen dari PDB pada tahun 2028.
Baca juga: Belum Ditangkap, Kasus Tentara Rusia Rudapaksa Wanita Ukraina Disidangkan, Jaksa: Mungkin Sudah Mati
Permintaan yang bocor, pertama kali dilaporkan oleh Talk TV, muncul pada malam KTT NATO di Madrid, yang akan membahas ancaman baru yang ditimbulkan oleh Rusia dan komitmen yang diantisipasi dari ratusan tentara Inggris lainnya untuk mempertahankan Estonia.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/mariupol-4-mei-2022.jpg)