Puluhan Jasad Tentara Ukraina Dikembalikan Rusia, Milter Kyiv Langsung Lakukan Tes DNA

Pabrik baja Azovstal di Mariupol, Ukraina, terus-menerus dibombardir oleh Rusia.

Editor: Ifa Nabila
Reuters/Alexander Ermochenko
Pasukan pro-Rusia menembak dari sebuah tank selama pertempuran di dekat pabrik baja Azovstal di Mariupol, Ukraina selatan, yakni ketika Presiden Rusia Vladimir Putin menuntut para pejuang Ukraina di pabrik itu untuk menyerah. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Pabrik baja Azovstal di Mariupol, Ukraina, terus-menerus dibombardir oleh Rusia.

Akibatnya, puluhan atau mungkin ratusan tentara Ukraina tewas dalam penyerangan itu.

Rusia kini mulai menyerahkan puluhan jenazah para pejuang Ukraina.

Puluhan mayat pejuang yang ditemukan dari reruntuhan pabrik yang dibom, yang sekarang diduduki oleh pasukan Rusia, telah dipindahkan ke ibu kota Ukraina, Kyiv.

Baca juga: Update Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-104: Zelenskyy Akui Pasukan Putin Unggul di Sievierodonetsk

Tes DNA sedang dilakukan untuk mengidentifikasi jenazah, kata Maksym Zhorin, seorang komandan militer dan mantan pemimpin Resimen Azov sebagaimana dilansir CBC mengutip AP pada Senin (6/6/2022).

Resimen Azov termasuk di antara unit Ukraina yang mempertahankan pabrik selama hampir tiga bulan sebelum menyerah.

Tidak jelas berapa banyak mayat yang mungkin masih tersisa di pabrik, yang terus-menerus dihantam peledak oleh pasukan Rusia dari udara dan laut.

Pertahanan para pejuang yang gigih terhadap pabrik baja menggagalkan tujuan Kremlin untuk dengan cepat menguasai Mariupol dan mengikat fokus pasukan Rusia di kota pelabuhan yang strategis.

Baca juga: Mantan Panglima Tinggi NATO Sebut Babak Baru Perang Rusia-Ukraina Terjadi di Laut Hitam

Para pembela dipuji sebagai pahlawan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Pada perlawanan Azovstal terakhir, ada lebih dari 2.400 pejuang, yang akhirnya melepaskan penguasaan pabrik itu pada Mei.

Gambar-gambar mereka berbaris menyerahkan diri tanpa senjata secara luas dipublikasikan, dengan sejumlah pasukan terlihat terluka.

Nasib para penyintas di tangan Rusia sampai saat ini masih diselimuti ketidakpastian.

Baca juga: Biara Bersejarah Svyatogorsk Lavra di Ukraina Hancur Diserang Rusia, 4 Orang Biarawan Tewas

Kerabat cemas menunggu kabar

Kementerian Pemerintah Ukraina untuk Reintegrasi Wilayah Pendudukan pada Sabtu (4/6/2022) mengumumkan pertukaran jasad pasukan gelombang pertama, yang dikonfirmasi secara resmi sejak perang dimulai.

Dikatakan kedua belah pihak menukar total 320 mayat, masing-masing mendapatkan kembali 160 set jenazah.

Pertukaran itu terjadi Kamis (2/6/2022) di garis depan di tenggara kota Zaporizhzhia. Anna Holovko, juru bicara Resimen Azov, mengatakan 160 mayat Ukraina yang diserahkan oleh Rusia berasal dari reruntuhan Azovstal.

Dia mengatakan bahwa setidaknya 52 dari mayat-mayat itu dianggap sebagai jasad tentara Resimen Azov.

Zhorin, yang sekarang menjadi komandan bersama unit militer yang bertugas di Kyiv, membenarkan bahwa mayat-mayat dari pabrik baja termasuk di antara mereka yang dipertukarkan.

Resimen Azov adalah unit Garda Nasional yang tumbuh dari sebuah kelompok yang disebut Batalyon Azov. Kelompok ini dibentuk pada 2014 sebagai salah satu dari banyak brigade sukarelawan yang muncul untuk memerangi separatis yang didukung Rusia di Ukraina Timur.

Saudara laki-laki pejuang Azov yang hilang dan dikhawatirkan tewas di pabrik baja mengatakan kepada AP bahwa setidaknya dua truk mayat dari Azovstal telah dipindahkan ke rumah sakit militer di Kyiv untuk diidentifikasi.

Viacheslav Drofa mengatakan jenazah kakak laki-lakinya, Dmitry Lisen, tampaknya tidak termasuk di antara yang ditemukan sejauh ini.

Mayat ditemukan minggu lalu dari pabrik dan beberapa terbakar parah, katanya.

Sementara itu, ibu dari seorang tentara yang tewas dalam serangan udara Rusia di pabrik mengatakan Resimen Azov meneleponnya dan mengatakan bahwa tubuh putranya mungkin termasuk di antara mereka yang telah dipindahkan ke Kyiv.

Sang ibu, yang tidak ingin putranya disebutkan namanya, mengatakan bahwa dia takut mendiskusikan proses pemulihan saat ini mungkin mengganggu prosesnya.

Sambil menangis, dia menyebut putranya sebagai pahlawan dan mengatakan dia ingin bisa menempatkan jenazah putranya untuk beristirahat selamanya dengan layak.

"Saya menunggu jenazah anak saya," katanya. "Penting bagi saya untuk menguburnya di tanah Ukraina kami."

(Kompas.com/Bernadette Aderi Puspaningrum)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rusia Kembalikan Puluhan Jasad Tentara Ukraina dari Pabrik Baja Mariupol"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved