Berita Kendari
Tontowi Ahmad Hadiri Festival Bulu Tangkis Kendari 2022, Diikuti Siswa SD dan SMP, Jaring Atlet Muda
Festival Bulu Tangkis Kendari (FBK) resmi dibuka oleh Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, Rabu (1/6/2022).
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Sitti Nurmalasari
"Supaya tidak harus tergoda melakukan kegiatan negatif yang bahkan tidak hanya merugikan diri sendiri, tapi juga merugikan orang lain," tambahnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora) Kota Kendari, Makmur mengatakan terselenggaranya event ini koordinasi dengan Pengurus Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Kendari.
Makmur menambahkan tujuannya untuk melakukan seleksi pembinaan generasi muda atau atlet bidang bulu tangkis.
Selain itu, keikutsertaan guru-guru, kepala sekolah yang berpartisipasi dalam event ini sebagai cara untuk menyehatkan dan memasyarakatkan bulu tangkis di Kota Kendari.
Makmur berharap ke depan event ini bisa menjadi agenda rutin dan menjadi ajang dalam rangka menjaring bibit-bibit pemain bulu tangkis khususnya di Kota Kendari.
Baca juga: Diganggu Cidera, Pasangan Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti Gagal Debut di Jerman Open
Sementara itu, Ketua Umum PBSI Kota Kendari diwakili Wakil Ketua II, Muh Ikbal mengatakan event ini merupakan event perdana dari PBSI Kendari yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Kendari.
"Setelah terbentuknya kepengurusan baru PBSI pada bulan Oktober 2021 lalu, ini baru ada semoga event ini berkelanjutan di tahun-tahun selanjutnya," ucapnya.
Ikbal menyampaikan Kota Kendari merupakan daerah dengan komunitas badminton terbanyak dibanding daerah lain.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah atlet bulu tangkis yang terdaftar saat ini, yaitu sebanyak 426 atlet tersebar di 34 komunitas.
Kata dia, dengan melihat komunitas yang begitu besar maka event ini adalah cara terbaik untuk menghidupkan olahraga bulu tangkis.
Baca juga: Pembangunan Tahap Kedua GOR Apriyani Rahayu Belum Dilaksanakan, Target Rampung Akhir 2022
Menurutnya, tanpa adanya event ini maka sasaran pembinaan tidak akan bisa diwujudkan, bahkan tidak menutup kemungkinan cepat atau lambat olahraga ini akan hilang dari diri setiap atlet.
"Satu pijakan kami dalam keorganisasian ini yaitu menghidupkan olahraga bulu tangkis dengan memperbanyak event atau kejuaraan," ujarnya.
"Karena dengan banyaknya event, di sana akan terjadi sebuah kompetisi. Kompetisi ini yang akan memberikan ruang baik bagi atlet maupun para pelatih," tambahnya.
Sehingga dengan ini upaya melahirkan generasi baru dari olahraga badminton dengan prestasi terbaik seperti yang telah ditorehkan oleh pendahulu, Apriyani Rahayu, kini diabadikan melalui nama GOR ini. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)