Profil Apriyani Rahayu, Anak dari Desa di Sulawesi Tenggara yang Masuk Daftar Forbes 30 Under 30

Apriyani Rahayu kembali mengharumkan nama Indonesia, menjadi salah satu bagian dalam daftar 30 under 30 Asia dari Majalah Forbes.

Editor: Risno Mawandili
Handover
Berikut profil Apriyani Rahayu, anak dari desa di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang masuk daftar Forbes 30 Under 30. 

Kala itu, Loh Kean Yew berhasil menaklukan Viktor Axelsen yang saat itu menjadi salah satu calon kuat juara. Kini Kean Yew masih bercokol di peringkat 10 dunia BWF.

Baca juga: Sea Games 2021: Atlet Bulutangkis asal Sultra Apriyani Rahayu Sumbang Emas Bersama Pasangannya Fadia

Anak dari Desa di Sulawesi Tenggara

Apriyani Rahayu merupakan anak yang lahir pad 29 April 1998 di Lawulo, sebauh desa di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.

Ia sudah memperlihatkan minat bulutangkis sejak kanak-kanak. Mulai memegang raket sejak usia 3 tahun.

Minat dan bakat Apriyani tersebut diturunkan dari sang ibu yang dulunya atlet bulutangkis.

Sang ibu, Sitti Djauhar, semasa hidup kerap mewakili dinas untuk bertanding.

“Dia pegang raket itu sejak masih kecil, baru usia 3 tahun. Kebetulan mamanya, almarhumah pemain bulu tangkis dan dulu biasa mewakili dinas bertanding,” kata ayah Apriyani Rahayu, Amiruddin P.

Pasangan ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu di panggung Olimpiade Tokyo 2020(DOK. NOC INDONESIA)
Pasangan ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu di panggung Olimpiade Tokyo 2020(DOK. NOC INDONESIA) ()

Namun, kala itu, sang ibu memberikan Apriyani raket bekas.

“Makanya ada raket tapi mamanya tidak mau kasih raket yang bagus tapi raket bekas. Disambung-sambung itu raketnya,” jelas Amiruddin.

Menurut Amiruddin, sang putri memang sudah memperlihatkan talenta sejak kecil, sebelum masuk sekolah dasar.

“Boleh dikata, Apriyani belum lancar bicara sudah bermain bulu tangkis,” ujar Amiruddin.

Amiruddin mengatakan, saat kecil Apriyani sering bermain bulutangkis menggunakan raket yang dimiliki almarhum ibunya.

Baca juga: GOR Apriyani Rahayu Sultra Akan Ditutup Sementara, Dinas Cipta Karya Lanjutkan Pengerjaan Tahap II

Namun, dia menggunakan raket bekas tak layak pakai kala masih anak-anak.

“Belum bisa beli raket dulu, masih disambung-sambung (tali senar),” jelas Amiruddin.

Seiring berjalannya waktu minat dan potensi putrinya itu semakin kelihatan.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved