Lalu Lintas Hewan Ternak di Sulawesi Tenggara Diperketat Cegah PMK Jelang Lebaran Idul Adha 2022

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Menjelang Lebaran Idul Adha 1443 Hijriah/2022 Masehi lalu lintas hewan ternak di Sulawesi Tenggara (Sultra) diperketat.

Hal itu bertujuan agar mencegah terjadinya hal yang tak diinginkan pada saat Lebaran mendatang terutama wabah penyakit mulut dan kuku atau PMK.

Mengingat terdapat beberapa daerah di Indonesia, hewan ternaknya sudah terpapar penyakit mulut dan kuku tersebut.

Seperti diketahui, wabah penyakit ini menyerang hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, domba, kuda hingga babi.

Sub Koordinator Keswan, Kesmavet dan Pasca Panen Distanak Sultra, drh Sangia Muldjabar mengatakan tidak menutup kemungkinan hewan ternak bakal masuk jelang Lebaran Idul Adha 2022.

Baca juga: Distanak Sultra Pastikan Hewan Ternak di Sulawesi Tenggara Aman Wabah PMK, Ketahui Ini Ciri-Cirinya

"Dengan begitu kami nantinya akan terus berkoordinasi dengan kabupaten kota di Sultra untuk memperketat lalu lintas hewan ternak di daerah," ujarnya, Jumat (27/5/2022).

Lanjutnya, adapun jika ada hewan ternak yang akan masuk dari provinsi lain di kabupaten kota tentunya wajib melapor di Distanak Provinsi Sultra.

Hal ini agar sesegara mungkin ditindak lanjuti dan kemudian akan diperiksa kesehatan hewan ternak dan hasil uji laboratorium di Balai Besar Veteriner Maros.

Sementara itu, sebelumnya Karantina Pertanian Kendari memperketat lalu lintas di kawasan yang ada di beberapa kabupaten kota di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Di mana, untuk mencegah penyebaran wabah hewan dengan penyakit mulut dan kuku (PMK) jelang Lebaran Idul Adha mendatang.

Baca juga: Karantina Pertanian Kendari Cegah Wabah PMK Masuk Sultra, Perketat Lalu Lintas Muna, Kolaka, Kolut

Kepala Karantina Pertanian Kendari, Andi Faisal mengatakan terdapat beberapa pengetatan serta pengawasan di daerah sentral lalu lintas pada hewan ternak di Sultra.

"Kami memperketat pengawasan di Pelabuhan Muna, Kolaka dan Kolaka Utara dengan memastikan setiap hewan masuk dan keluar Sultra dilakukan pemeriksaan, baik dokumen maupun fisik," jelasnya.

"Daerah kita ini (Sultra) merupakan salah satu daerah penghasil serta penyuplai sapi di Indonesia, jadi kami berusaha keras agar jangan sampai penyakit ini masuk ke Sultra," imbuhnya.

Andi Faisal menuturkan terlebih lagi menjelang Hari Raya Idul Adha, agar daging yang dikurbankan terjamin kersehatannya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)