Berita Buton

Cerita Peserta Napak Tilas Oputa Yi Koo Terjebak di Hutan Keramat Buton Sampai Haus dan Kelaparan

Cerita peserta Napak Tilas Oputa Yi Koo sempat terjebak di Hutan Wasambaa, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Penulis: Risno Mawandili | Editor: Aqsa
kolase foto (handover)
Suasana evakuasi peserta Napak Tilas Oputa Yi Koo yang sempat terjebak di Hutan Wasambaa, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Sekitar 50-an peserta terjebak di hutan yang berada di bawah kaki Gunung Siontapina tersebut pada Rabu (25/5/2022) malam. 

Mengenang peristiwa berserajah itu, pemerintah provinsi bekerja sama pemerintah daerah menggelar Napak Tilas Oputa Yi Koo sebagai salah satu rangkaian HUT ke-58 Sultra.

Cerita Peserta

Seorang peserta Napak Tilas Oputa Yi Koo, Putra, mengatakan, puluhan peserta napak tilas yang merupakan rangkaian HUT ke-58 Sultra terjebak di hutan belantara.

Peserta terjebak saat jalan pulang karena hari sudah gelap.

“Masalahnya sudah setengah sembilan malam banyak peserta yang belum turun, buktinya tidak ada satu orangpun mereka yang berada di tempat,” katanya.

Suasana evakuasi peserta Napak Tilas Oputa Yi Koo yang sempat terjebak di Hutan Wasambaa, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Sekitar 50-an peserta terjebak di hutan yang berada di bawah kaki Gunung Siontapina tersebut pada Rabu (25/5/2022) malam.
Suasana evakuasi peserta Napak Tilas Oputa Yi Koo yang sempat terjebak di Hutan Wasambaa, Kecamatan Lasalimu, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Sekitar 50-an peserta terjebak di hutan yang berada di bawah kaki Gunung Siontapina tersebut pada Rabu (25/5/2022) malam. (Istimewa)

Mereka yang terjebak di hutan keramat tersebut mengharapkan bantuan dari panitia tapi tak kunjung datang.

Bahkan, sebagian peserta yang terjebak sudah dalam kondisi haus dan kelaparan karena kehabisan bekal.

“Ini karena minimnya penjemputan terhadap peserta dan situasinya sudah jam malam,” jelas Putra.

Bahkan, dia menyebut panitia tak berada di tempat.

“Panitia tidak ada di tempat dan bagaimana mereka mau tahu kalau masih ada peserta yang masih ketinggalan di atas,” ujarnya.

Baca juga: Pameran dan Napak Tilas Pahlawan Oputa Yi Koo Jadi Rangkaian HUT ke-58 Sulawesi Tenggara di Baubau

Sedangkan, para peserta tidak tahu persis kondisi medan yang dilaluinya.

Hal tersebut karena mereka sebelumnya juga tidak mendapatkan pembekalan dari panitia.

“Kita takutnya para peserta tidak tau medan di atas karena kita tidak ada pembekalan terhadap medan di atas,” katanya.

Sementara itu, salah seorang warga mengatakan kegiatan napak tilas tersebut tak diketahui oleh masyarakat setempat sebagai juru kunci Puncak Gunung Siontapina.

“Kita tidak tahu dengan kegiatan ini, namun sudah dekat-dekat kegiatan kita baru tahu,” jelas warga yang enggan disebutkan namanya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved