Berita Kolaka

Pencarian Pekerja Tambang yang Hilang di Sungai Lamadei Pomalaa Ditutup, 7 Hari Dicari Tak Ditemukan

Pencarian pekerja tambang yang hilang terseret arus Sungai Lamedai, Desa Sopura, Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), ditutup.

Penulis: Fadli Aksar | Editor: Aqsa
Dok KPP Kendari
Pencarian pekerja tambang yang hilang terseret arus Sungai Lamedai, Desa Sopura, Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), ditutup. Proses pencarian korban bernama Edward Sugiarta (36) tersebut dihentikan pada Selasa (24/05/2022) petang setelah tujuh hari dicari oleh tim SAR gabungan. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pencarian pekerja tambang yang hilang terseret arus Sungai Lamedai, Desa Sopura, Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra), ditutup.

Proses pencarian korban bernama Edward Sugiarta (36) tersebut dihentikan pada Selasa (24/05/2022) petang setelah tujuh hari dicari oleh tim SAR gabungan.

Hingga pukul 17.00 wita, operasi SAR untuk mencari korban tak membuahkan hasil atau nihil.

Tim tak menemukan tanda-tanda keberadaan korban yang hilang terseret arus sungai tersebut sejak Rabu (18/05/2022) lalu.

Hal tersebut disampaikan Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan atau KPP Kendari, Wahyudi, dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: Sosok Muhammad Afiq Mahasiswa UNY Meninggal di Bendungan UII, Asal Kendari dan Sepekan di Yogyakarta

“Mengingat pencarian telah dilakukan selama tujuh hari dan tidak diketemukannya tanda-tanda keberadaan korban,” katanya.

“Operasi SAR terhadap satu orang yang hilang dan terseret arus Sungai Lamedai, Desa Sopura, Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka dinyatakan ditutup,” jelasnya menambahkan.

Sebelumnya, Edward hilang terseret arus sungai tersebut bersamaan hanyutnya mobil double cabin yang ditumpanginya di Sungai Lamedai pada Rabu (18/05/2022 lalu.

Mobil tersebut mengangkut 7 pekerja tambang termasuk Edward.

Sebanyak 6 korban lainnya selamat keluar dari mobil yang terseret arus tersebut dengan berenang ke tepi sungai.

Detik-detik mobil double cabin angkut 7 pekerja tambang terseret arus Sungai Lamedai, Desa Sopura, Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Rabu (18/05/2022). Satu korban hilang dalam insiden tersebut masih dalam pencarian tim Rescue SAR Kolaka dan unsur terkait lainnya.
Detik-detik mobil double cabin angkut 7 pekerja tambang terseret arus Sungai Lamedai, Desa Sopura, Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Rabu (18/05/2022). Satu korban hilang dalam insiden tersebut masih dalam pencarian tim Rescue SAR Kolaka dan unsur terkait lainnya. (kolase foto (handover))

Mereka yang selamat dalam peristiwa kecelakaan tersebut yakni Arzan (42), Matias (54), Lapaselawi (48), Sudirman (52), Darwis Pil (59), dan Billi Tahir (32) selamat.

Menurut Wahyudi, operasi SAR dapat dibuka kembali apabila ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.

Setelah pencarian korban ditutup pada hari ketujuh, seluruh unsur yang terlibat dalam operasi tersebut dikembalikan ke kesatuannya masing-masing.

Unsur yang terlibat dalam pencarian tersebut yakni Pos SAR, Sat Samapta, hingga Polair Kolaka.

Pencarian juga melibatkan Babinsa, Polsek Pomala, dan SAR Universitas Sembilan Belas November (USN).

Baca juga: Lima Hari Pencarian, Tim SAR Belum Temukan Korban Hilang di Sungai Lamedai Kolaka

Selain itu, PMI Kolaka, SAR Hidayatullah Koltim, masyarakat setempat, serta keluarga korban.

Hilang Terseret Arus Sungai

Sebelumnya, mobil double cabin yang mengangkut 7 pekerja tambang terseret arus Sungai Lamedai pada Rabu (18/05/2022) lalu.

Sungai tersebut berlokasi di Desa Sopura, Kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Satu korban yakni Edward Sugiarta (36) hilang terseret arus sungai tersebut.

Sedangkan, 6 korban lainnya Arzan (42), Matias (54), Lapaselawi (48), Sudirman (52), Darwis Pil (59), dan Billi Tahir (32) selamat.

Mereka selamat keluar dari mobil yang terseret arus tersebut  dengan berenang ke tepi sungai.

Informasi kecelakaan ini diterima Comm Centre Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari sekitar pukul 17.30 wita dari Dantim Rescue ERG PT Antam, Agus Porade.

Agus melaporkan pada pukul 13.30 wita telah terjadi kondisi membahayakan manusia terhadap satu orang yang hilang dan terseret Arus Sungai Lamedai.

Humas KPP Kendari, Wahyudi, dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, tim Rescue Pos SAR Kolaka langsung diberangkatkan menuju lokasi kejadian berdasarkan informasi itu.

Baca juga: Satu Warga Kolaka Ditemukan Tak Bernyawa, Usai Perahu Disambar Petir saat Memancing Ikan

Wahyudi juga menjelaskan detik-detik kronologis kecelakaan yang menyebabkan satu orang hilang terseret arus sungai tersebut.

Kejadian berawal saat korban bersama 6 rekannya menggunakan mobil double cabin menyeberangi sungai selepas melaksanakan aktivitas di pertambangan.

Pada saat mobil berada di tengah sungai, kendaraan yang dikemudikan Billi tersebut terseret arus deras sungai.

Semua penumpang di dalam mobil tersebut berusaha keluar dari kendaraan berwarna putih tersebut.

“Sebanyak 6 orang berhasil berenang ke tepi, sedangkan korban terseret terbawa oleh arus,” kata Wahyudi.(*)

(TribunnewsSultra.com/Fadli Aksar)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved