Kisah Iskandar WNI di Ukraina asal Binjai Penyintas Perang Rusia: 3 Minggu Sembunyi di Bunker

Kisah mengharukan dari WNI yang berhasil meloloskan diri dari invasi Rusia di Ukraina setelah berjuang dan bertahan dari situasi mencekam.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Wahid Nurdin
Dok Al Jazeera
Seorang pria asal Kota Binjai, Sumatera Utara (Sumut) bernama Iskandar (46) menceritakan kisahnya di Ukraina saat meloloskan diri dari serangan invasi pasukan Rusia: Iskandar saat berhasil dievakuasi dari pabrik plastik setelah tiga minggu bertahan, naik van ke Kyiv dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Lviv. 

“Mereka mencari saya untuk jawaban tentang apa yang harus dilakukan, dan saya tidak tahu harus berkata apa kepada mereka. Beberapa dari mereka bahkan tidak bisa berbicara, mereka sangat ketakutan.” paparnya.

Baca juga: Pidato Victory Day Vladimir Putin di Rusia Tak Beri Petunjuk tentang Eskalasi Perang Ukraina

Iskandar dan tim yang biasa membuat tas belanja dan sarung tangan plastik di pabrik tempatnya bekerja pun ternyata mampu memanfaatkan infrastruktur bersejarah pabrik tersebut.

Setiap hari ketika Iskandar berjalan di halaman pabrik, ia memperhatikan sebuah bangunan kecil yang dia duga adalah toilet luar yang tidak terpakai.

Ternyata, bangunan itu menyembunyikan rahasia.

Yakni pintu masuk ke bunker bawah tanah dan labirin terowongan di bawah lantai pabrik.

Baca juga: Intelijen AS: Putin Bersiap Perpanjang Invasi Ukraina dan Masih Berniat Capai Tujuan di Luar Donbas

Rencana Melarikan Diri

Pintu masuk ke bunker bawah tanah yang ditemukan Iskandar di bangunan diduga toilet luar yang tidak digunakan.
Pintu masuk ke bunker bawah tanah yang ditemukan Iskandar di bangunan diduga toilet luar yang tidak digunakan. (Dok Al Jazeera)

Sebagai informasi, selama Perang Dunia II, Chernihiv berada di bawah pendudukan Jerman mulai tahun 1941 hingga 1943.

Chernihiv juga merupakan lokasi penjara Nazi Jerman.

Bunker bawah tanah itu berasal dari masa pendudukan, dan tempat rahasia itulah yang digunakan Iskandar dan rekan-rekannya untuk bersembunyi dari serangan roket Rusia.

Baca juga: Rusia Gelar Perayaan Hari Kemenangan 9 Mei di Tengah Kecaman Ukraina atas Pengeboman Sekolah

Iskandar pun menceritakan kondisi saat ia bertahan dan bersembunyi di bunker tersebut.

“Suhu saat itu -5 derajat celcius di bawah tanah dan kami semua masing-masing mengenakan tiga mantel dan topi,” ucap Iskandar.

“Kami tidur di atas palet kayu yang telah kami buat menjadi tempat tidur dan makan buah dan roti. Kami memiliki satu pemanas kecil tetapi hampir tidak menghangatkan kami.” lanjutnya.

Pada hari keempat di bawah tanah, sekelompok pasukan Ukraina tiba untuk beristirahat dan memulihkan diri di bunker yang ditemukan Iskandar.

Baca juga: Momen PM Kanada Sebut Rusia Lakukan Kejahatan Perang saat Istri Joe Biden Kunjungi Ukraina

Pasukan Ukraina itu diketahui juga membawa sebuah van yang berisi mayat rekan-rekan mereka yang gugur akibat perang Rusia ini.

"Saya bisa melihat kaki salah satu tentara yang tewas mencuat dari van ketika mereka membuka pintu," beber Iskandar.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved