MotoGP

Jelang MotoGP Prancis 2022, Kecurangan Bagnaia Bocor, Tapi Beda Perlakuan dengan Quartararo

Bagaimana tidak, murid Valentono Rossi itu diduga telah berbuat curang saat memenangkan balapan di Spanyol Minggu (1/5/2022).

Editor: Risno Mawandili
Kompas.Id
Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia. Dia diduga melakukan kecuran seperti yang menimpa Fabio Quartararo pada tahun 2018. 

Pembalap tidak boleh melewati batas minimal selama setengah dari durasi balapan.

Pelanggaran tekanan mengurangi batas minimal tekanan ban ini pernah menimpa Fabio Quartararo di kelas Moto2 pada 2018.

Saat itu, Fabio Quartararo yang berstatus pembalap Speed Up Racing, berhasil mengalahkan Francesco Bagnaia.

Quartararo pun menambah jumlah podium tertinggi pada musim ini menjadi dua, setelah keberhasilan di Catalunya sebelumnya.

Namun, tekanan ban pada motor balapnya diketahui terlalu rendah setelah balapan. Alhasil, ia pun didiskualifikasi.

Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia dan pembalap Monster Energy, Fabio Quartararo.
Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia dan pembalap Monster Energy, Fabio Quartararo. (Kompas.com)

Motorsport Magazine mempertanyakan, mengapa kemenangan Bagnaia tidak dibatalkan seperti ketika Fabio Quartararo melakukannya pada balapan Moto2 Jepang 2018?

Namun perlu dicatat, pembalap kemungkinan tak tahu apakah mereka berlomba dengan melanggar aturan atau tidak.

Sehingga sampai saat ini, Bagnaia masih berstatus sebagai rider pemenang MotoGP Spanyol 2022 di Sirkuit Jerez.

Jawaban Ducati

Menurut laporan Motorsport Magazine, terungkapnya data bahwa tekanan ban melewati batas minimal dibocorkan oleh teknisi senior dari salah satu pabrikan tentunya mencoreng wajah Ducati yang berpesta di Jerez.

Baca juga: Jelang MotoGP Prancis 2022, Tim Honda Alami Gejolak, Tabiat Marc Marquez Diungkap Rekan Setim

General Manager Ducati Corse, Luigi Dall'Igna, segera memberikan klarifikasinya mengenai kasus pelanggaran ini.

Gigi Dall'Igna menjelaskan kenapa tuduhan yang diterima pihaknya tidak relevan.

Dalam kalimatnya, Dall'Igna memaparkan batas minimal tekanan ban rentan dilanggar karena tidak ada standarisasi terhadap sensor pengukurnya.

"Regulasi menyediakan tekanan minimal tetapi Anda harus berpikir bagaimana peranti itu dikendalikan," ujar Dall'Igna, dilansir dari GPOne.

"Saat ini pabrikan memakai sensor berbeda, artinya akurasinya juga berbeda. Kita tidak bicara soal kecurangan tetapi fakta bahwa sensornya tidak sama."

Dua pembalap MotoGP, Francesco Bagnaia (Ducati) dan Marc Marquez (Honda).
Dua pembalap MotoGP, Francesco Bagnaia (Ducati) dan Marc Marquez (Honda). (Kompas.com)
Halaman
123
Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved