Kuatkan Posisi Ukraina di Medan Perang dan Perundingan, G7 Sebut Tindakan Putin Permalukan Rusia

G7 menyebut invasi Vladimir Putin di Ukraina telah mempermalukan pengorbanan bersejarah Rusia melawan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Thibault Camus/Pool via Reuters
Presiden Prancis Emmanuel Macron saat melakukan konferensi video bersama para pemimpin G7 guna membahas invasi Rusia ke Ukraina, di Istana Elysee di Paris, Prancis pada Minggu, 8 Mei 2022. 

"Bersama dengan PBB, kami menyerukan Rusia untuk mengakhiri blokade dan semua kegiatan lain yang menghambat produksi dan ekspor pangan Ukraina, sejalan dengan komitmen internasionalnya," kata pernyataan itu.

Baca juga: AS Dituduh Bantu Ukraina Bunuh Jenderal Rusia dengan Cara Beri Informasi Intelijen soal Lokasi

“Kegagalan untuk melakukannya akan dilihat sebagai serangan untuk memberi makan dunia.”

Langkah-langkah tambahan yakni termasuk sanksi terhadap tiga stasiun televisi Rusia, larangan penyediaan layanan akuntansi dan konsultasi untuk Rusia, dan sanksi eksekutif dari Gazprombank Rusia.

Tindakan yang dikenakan terhadap eksekutif Gazprombank bukan yang pertama melibatkan bank, di mana berhubungan erat dengan eksportir gas raksasa Rusia Gazprom.

Meski begitu, AS dan sekutunya telah menghindari mengambil langkah-langkah yang dapat menyebabkan gangguan gas ke Eropa, pelanggan utama Rusia.

Baca juga: Putin Berharap Mengklaim Mariupol di Ukraina sebagai Kunci Rusia Rayakan Hari Kemenangan 9 Mei

“Ini bukan blok penuh. Kami tidak membekukan aset Gazprombank atau melarang transaksi apa pun dengan Gazprombank," kata pejabat senior administrasi kepresidenan AS kepada wartawan.

“Apa yang kami isyaratkan adalah bahwa Gazprombank bukanlah tempat yang aman, jadi kami memberi sanksi kepada beberapa eksekutif bisnis top mereka untuk menciptakan efek yang mengerikan.” jelasnya.

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara kepada G7 dengan mengatakan "dunia harus melangkah lebih jauh dan lebih cepat untuk mendukung Ukraina."

“Ukraina perlu menerima peralatan militer yang memungkinkan mereka tidak hanya bertahan di Ukraina, tetapi juga merebutnya kembali,” kata Johnson kepada para pemimpin G7.

Baca juga: Invasi Hari Ke-72: Putin Minta Pasukan Ukraina Menyerah & AS Bocorkan Lokasi Kapal Perang Rusia

Adapun pertemuan G7 pada Minggu (8/5/2022) ini terjadi saat Eropa memperingati berakhirnya Perang Dunia II dan pembebasan Eropa dari Nazisme dan fasisme.

Dalam sambutannya, G7 mengatakan bahwa tindakan Putin di Ukraina “membawa malu Rusia dan pengorbanan bersejarah rakyatnya”.

Para pemimpin G7 juga menegaskan kembali dukungan mereka untuk Zelenskyy.

Bahkan G7 menambahkan bahwa langkah-langkah baru itu ditujukan untuk “memperkuat posisi Ukraina di medan perang dan di meja perundingan”.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved