Update Hari Ke-74 Invasi Ukraina: Evakuasi Warga di Mariupol Selesai hingga Rudal Rusia Hantam Odesa
Evakuasi terakhir dari pabrik baja Mariupol selesai; rudal menghantam Odesa; Ukraina mengatakan telah menghancurkan kapal Rusia lainnya.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Perang antara pasukan militer Rusia dengan Ukraina hingga Minggu (8/5/2022) telah berlangsung selama 74 hari.
Konflik bersenjata antara kedua negara bertetangga ini diketahui dimulai sejak 24 Februari 2022 lalu.
Yakni setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan militernya untuk melancarkan serangan berskala penuh ke Ukraina.
Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-74 perang Rusia dengan Ukraina:
Baca juga: AS Dituduh Bantu Ukraina Bunuh Jenderal Rusia dengan Cara Beri Informasi Intelijen soal Lokasi
- Semua wanita, anak-anak dan orang tua telah dievakuasi dari pabrik baja Azovstal di Mariupol yang terkepung, kata Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk
Vereshchuk mengatakan keadaan saat ini dari operasi kemanusiaan di Azovstal telah selesai.
- Beberapa rudal menghantam kota pelabuhan Odesa, Ukraina selatan, kata Juru Bicara Pemerintah Daerah Odesa, Serhiy Bratchuk.
Serangan itu menghantam Kota Odesa setelah sasaran di sekitar wilayah Odesa dihantam oleh empat rudal pada hari sebelumnya.
Baca juga: Putin Berharap Mengklaim Mariupol di Ukraina sebagai Kunci Rusia Rayakan Hari Kemenangan 9 Mei
Hal itu disampaikab Bratchuk dalam sambutan yang disiarkan televisi, tanpa memberikan perincian lebih lanjut tentang serangan baru tersebut.
- Dua rudal Rusia menghantam lokasi dekat perbatasan Rusia di wilayah Sumy, utara Ukraina hari ini, kata Gubernur Sumy Dmytro Zhyvytskyi.
Disebutkan bahwa seorang penjaga perbatasan terluka akibat serangan di Kota Myropilske dan Khotin.
- Pemerintah Ukraina mengatakan kembali menghancurkan kapal Rusia.
Baca juga: Invasi Hari Ke-72: Putin Minta Pasukan Ukraina Menyerah & AS Bocorkan Lokasi Kapal Perang Rusia
Kementerian Pertahanan Ukraina mengklaim bahwa Bayraktar TB2 Ukraina telah menabrak kapal pendarat proyek Serna.
“Parade tradisional armada Laut Hitam Rusia pada 9 Mei tahun ini akan diadakan di dekat Pulau Ular, di dasar laut.” ungkap Kemhan Ukraina.
Associated Press mengatakan telah menganalisis foto-foto satelit yang menunjukkan akibat dari serangan itu.
- Konflik di Ukraina menyebabkan “kerugian berat” pada beberapa unit Rusia yang paling mumpuni, kata Kemhan Inggris dalam laporan intelijen terbarunya.
Baca juga: Vladimir Putin Minta Maaf ke PM Israel atas Klaim Menlu Rusia yang Sebut Hitler Berdarah Yahudi
Setidaknya satu T-90M, tank paling canggih Rusia, telah hancur dalam pertempuran.
“Akan memakan banyak waktu dan biaya bagi Rusia untuk menyusun kembali angkatan bersenjatanya setelah konflik ini,” jelas laporan Kemhan Inggris.
- Dewan keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengeluarkan pernyataan pertamanya tentang perang di Ukraina.
Tetapi DK PBB tidak menggunakan kata-kata "perang", "konflik" atau "invasi".
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-71: Uni Eropa Usul Sanksi Terberat untuk Rusia, Serangan di Azovstal Ukraina
DK PBB malah memberikat pernyataan “mengungkapkan keprihatinan mendalam mengenai pemeliharaan perdamaian dan keamanan Ukraina”.
Selain itu, DK PBB juga menyuarakan “dukungan kuat” untuk Sekretaris Jenderal PBB António Guterres dalam mencari solusi damai untuk “perselisihan”.
- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengindikasikan sedang mengumpulkan bukti untuk potensi kejahatan perang yang dilakukan oleh Rusia.
Direktur kedaruratan WHO, Mike Ryan mengatakan bahwa pihaknya telah mendokumentasikan 200 serangan terhadap rumah sakit dan klinik di Ukraina yang dapat melanggar hukum internasional.
Baca juga: Uni Eropa Berencana Jatuhi Sanksi ke Alina Kabaeva Pacar Vladimir Putin atas Invasi Rusia di Ukraina
- Menurut statistik resmi yang diterbitkan oleh Dinas Keamanan Federal Rusia, hampir 4 juta orang meninggalkan negara Rusia dalam tiga bulan pertama tahun 2022.
Kedatangan ke negara-negara bekas Soviet lantas mengalami lonjakan signifikan setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.
Namun belum jelas berapa banyak orang yang telah kembali ke negara asal mereka.
- Mantan perwira intelijen AS menasihati penerus mereka yang saat ini menjabat untuk tutup mulut dan berhenti membual tentang peran mereka dalam keberhasilan militer Ukraina.
Baca juga: Bahas Perang Rusia Vs Ukraina, Paus Fransiskus Akui Siap Temui Vladimir Putin di Moskow
Dua cerita muncul dalam beberapa hari di pers Amerika minggu ini, mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa intelijen AS berperan penting dalam penargetan jenderal Rusia di medan perang.
Bahkan berperan dalam peristiwa tenggelamnya kapal penjelajah utama Moskow di Laut Hitam.
- Inggris berjanji untuk memberikan 1,3 miliar pound (1,60 miliar dolar) lagi dalam dukungan dan bantuan militer ke Ukraina.
“Serangan brutal Putin tidak hanya menyebabkan kehancuran yang tak terhitung di Ukraina, tetapi juga mengancam perdamaian dan keamanan di seluruh Eropa.” ucap Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Baca juga: Update Hari Ke-71 Invasi Ukraina: Rencana Rusia untuk Gencatan Senjata 3 Hari dan Parade di Mariupol
- Paket bantuan militer Amerika Serikat terbaru ke Ukraina, yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden pada Jumat (6/5/2022), bernilai 150 juta dolar telah dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
Bantuan tahap terbaru ini termasuk di antaranya 25.000 peluru artileri 155mm serta radar kontra-artileri, peralatan jamming, peralatan lapangan dan suku cadang.
Biden menyebutkan bahwa bantuan militer Washington ke Kyiv sejak invasi Rusia telah menginjak di angka sekitar 3,8 miliar miliar.
- Para pemimpin Kelompok Tujuh (G7) akan mengadakan panggilan video dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Minggu (8/5/2022).
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-70 Perang di Ukraina: Rencana 9 Mei, Rusia Peringati Hari Kemenangan
Yakni dalam sebuah pertunjukan persatuan sehari sebelum Rusia menandai liburan Hari Kemenangannya pada Senin (9/5/2022).
Hal itu diungkapkan oleh Gedung Putih AS.
Pembicaraan akan fokus pada perkembangan terbaru dalam invasi Rusia di Ukraina.
Serta upaya untuk memperkuat negara dan cara-cara untuk menunjukkan “kelanjutan persatuan G7 dalam tanggapan kolektif, termasuk dengan membebankan biaya besar untuk perang Putin”, kata Juru Bicara Gedung Putih.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)