Update Hari Ke-64 Perang: Sekjen PBB Temui Zelenskyy hingga Kerugian Ukraina akibat Invasi Rusia
Sederet kejadian pada hari ke-64 perang Rusia Vs Ukraina: Setelah bertemu Putin di Moskow, Sekjen PBB kunjungi Kyiv, hingga jumlah kerugian Ukraina.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
- Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan sanksi terhadap 287 anggota House of Commons Inggris.
Rusia juga menuduh mereka "mencairkan histeria Russophobia".
Baca juga: Dikunjungi 2 Menteri AS, Presiden Ukraina Disebut Minta Bantuan Senjata Lebih untuk Usir Rusia
Sedangkan, PM Inggris Boris Johnson menyatakan bahwa para anggota yang terkena sanksi Rusia itu harus menganggapnya sebagai 'lencana kehormatan'.
- Seorang eksekutif puncak di salah satu bank swasta terbesar Rusia mengatakan dia telah berhenti dari jabatannya dan melarikan diri ke Kyiv untuk memperjuangkan Ukraina.
Dalam sebuah wawancara dengan outlet berita independen Rusia The Insider, Igor Volobuev selaku Wakil Presiden Gazprombank, mengatakan bahwa dia tidak bisa lagi berada di Rusia.
Volobuev yang merupakan kelahiran Ukraina itu menyebut bahwa ia ingin 'menghapus' masa lalunya di Rusia.
Baca juga: Ibu dan Bayi Warga Ukraina Tewas dalam Serangan Rudal Rusia yang Hantam Kota Odesa
- Dua sukarelawan Amerika yang bertempur di Ukraina dilaporkan terluka oleh tembakan artileri di dekat Kota Orikhiv di wilayah Zaporizhzhia.
Menurut laporan, veteran tentara AS Manus McCaffrey dan Paul Gray bekerja sama sebagai tim yang menargetkan tank Rusia dengan sistem anti-tank Javelin ketika mereka terluka.
- Zelenskyy mengungkapkan total kerugian yang ditimbulkan pada Ukraina dari invasi ini telah mencapai 600 miliar dolar.
“Ruang hidup lebih dari 32m persegi, lebih dari 1.500 fasilitas pendidikan dan lebih dari 350 fasilitas medis telah hancur atau rusak,” beber Zelenskyy.
“Sekitar 2.500 km jalan dan hampir 300 jembatan telah hancur atau rusak.” lanjutnya.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/presiden-ukraina-dan-rusia.jpg)