UPDATE Hari Ke-48 Perang Rusia Vs Ukraina: Zelenskyy Salahkan Barat hingga Kuburan Massal di Bucha
sederet kejadian pada hari ke-48 perang Rusia Vs Ukraina: Presiden Zelenskyy salahkan negara barat hingga penggalian kuburan masal di Bucha.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Terhitung pada Selasa (12/4/2022), perang antara pasukan militer Rusia melawan Ukraina telah berlangsung selama 48 hari.
Konflik bersenjata di antara kedua negara bertetangga ini diketahui dimulai sejak 24 Februari 2022 lalu.
Yakni setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan militernya untuk melancarkan serangan berskala penuh ke Ukraina.
Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian yang perlu diketahui pada hari ke-48 perang Rusia dengan Ukraina:
Baca juga: Ukraina Kembali Temukan Kuburan Massal Warga Sipil yang Diduga Jadi Korban Pasukan Rusia di Buzova
- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyuarakan keprihatinan bahwa pasukan Rusia dapat menggunakan senjata kimia di Ukraina.
Tetapi tidak mengonfirmasi apakah itu telah digunakan dalam pidato video hariannya pada Senin (11/4/2022) malam waktu setempat.
"Hari ini, penjajah mengeluarkan pernyataan baru, yang membuktikan persiapan mereka untuk tahap baru teror terhadap Ukraina dan pembela kami," ujar Zelenskyy.
“Salah satu juru bicara penjajah menyatakan bahwa mereka dapat menggunakan senjata kimia terhadap para pembela Mariupol. Kami menganggap ini seserius mungkin.” imbuhnya.
Baca juga: UPDATE Hari Ke-47 Invasi Rusia di Ukraina: Putin Angkat Jenderal Perang Baru hingga Tambah Pasukan
- Sebelumnya, pada Senin malam, pihak berwenang Ukraina mengklaim Rusia menjatuhkan pesawat tak berawak yang membawa zat beracun di kota tenggara Mariupol.
Ivanna Klympush, seorang anggota parlemen Ukraina dan ketua komite parlemen tentang integrasi Ukraina ke UE, mengatakan zat yang tidak diketahui itu 'kemungkinan besar' adalah senjata kimia.
Namun Laporan tersebut sejauh ini belum dikonfirmasi.
- Resimen Azov Ukraina, sebuah unit Garda Nasional Ukraina, menuduh Rusia menggunakan senjata kimia yang 'tidak diketahui asalnya'.
Baca juga: Rusia dan Ukraina Sepakat Lakukan Pertukaran Tahanan Perang dan Buka 9 Koridor Kemanusiaan
Senjata itu dijatuhkan melalui kendaraan udara tak berawak (UAV) pada warga sipil di Mariupol.
Pemimpin Azov Andriy Biletsky mengatakan kepada Kyiv Independent bahwa tiga orang memiliki tanda-tanda keracunan bahan kimia.
Tetapi tampaknya tidak ada 'konsekuensi bencana' bagi kesehatan mereka.