Rusia dan Ukraina Sepakat Lakukan Pertukaran Tahanan Perang dan Buka 9 Koridor Kemanusiaan
Selain melakukan pertukaran tahanan perang, Rusia dan Ukraina kembali menyepakati koridor kemanusiaan untuk memungkinkan warga sipil mengungsi.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Memasuki hari ke-46 perang yakni pada Minggu (10/4/2022), pihak Rusia dengan Ukraina nampaknya melakukan beberapa kesepakatan.
Antara lain seperti pertukaran tawanan perang hingga kesepakatan membuka koridor kemanusiaan untuk warga sipil yang ingin mengungsi ke tempat yang aman.
Berbagai upaya koridor kemanusiaan pun sebelumnya telah dilakukan selama invasi Rusia di Ukraina yang dimulai sejak Kamis, 24 Februari 2022 lalu.
Dilansir TribunnewsSultra.com dari Barrons, Ukraina pada Sabtu (9/4/2022) mengatakan bahwa 12 tentara Ukraina dan 14 warga sipil kembali ke rumah setelah pertukaran tahanan dengan Rusia.
Baca juga: Ukraina: Serangan Roket Rusia di Stasiun Kramatorsk Tewaskan 50 Warga Sipil Termasuk Anak-anak
Adapun pertukaran tahanan perang dengan pihak Rusia ini diketahui merupakan perintah dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
"Atas perintah Presiden Zelenskyy, pertukaran tahanan ketiga terjadi hari ini (Sabtu). 12 prajurit kami kembali ke rumah, termasuk satu perwira wanita," kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk di Telegram.
Sebanyak 14 warga sipil termasuk sembilan wanita juga dalam perjalanan pulang, tambahnya.
Meski begitu, Vereshchuk tidak mengatakan berapa banyak orang Rusia yang telah ditukar dengan orang Ukraina.
Baca juga: Hari Ke-46 Perang Rusia Vs Ukraina: Kunjungan Dadakan Boris Johnson hingga Koridor Kemanusiaan
Namun, Ombudsman hak-hak Rusia Tatiana Moskalkova mengatakan 14 pelaut Rusia telah kembali ke rumah pada Sabtu (9/4/2022) kemarin.
"Berkat tindakan terkoordinasi dari staf militer Rusia, 14 pelaut dari kapal sipil Azov Concord telah dibebaskan dan dievakuasi ke tempat yang aman," katanya.
Moskalkova mengklaim Ukraina sejak awal perang pada 24 Februari telah menahan awak kapal di pelabuhan Mariupol.
Mariupol sendiri merupakan pelabuhan utama di Laut Azov yang telah mengalami kehancuran dan korban tewas terburuk sejak Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan invasi di Ukraina.
Baca juga: Temui Zelenskyy, PM Inggris Boris Johnson Beri Ukraina Paket Bantuan Baru untuk Lawan Rusia
Dua pertukaran tentara dan warga sipil lainnya telah terjadi antara Kiev dan Moskow sejak awal konflik.
Koridor Kemanusiaan
Selain melakukan pertukaran tahanan perang, Rusia dan Ukraina kembali menyepakati dibukanya jalur koridor kemanusiaan untuk memungkinkan warga sipil pergi dari daerah konflik.
Baca juga: Tanggapi Kekejaman di Ukraina, Majelis Umum PBB Nyatakan Rusia Ditangguhkan dari Dewan HAM
Dilansir TribunnewsSultra.com dari Reuters, Kyiv telah menyetujui penggunaan sembilan koridor kemanusiaan untuk membantu orang-orang melarikan diri dari pertempuran sengit Rusia di timur Ukraina.
Termasuk dengan mobil pribadi dari Mariupol.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk pada hari ini, Minggu (10/4/2022).
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)