Intelijen Jerman Mengaku Kantongi Bukti Pasukan Rusia Bantai Warga Sipil Ukraina di Bucha

Intelijen Jerman mengaku telah mengantongi bukti kekejaman pasukan invasi Rusia terhadap ratusan warga sipil di Kota Bucha, Ukraina.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
AP via VOA
Pekerja pemakaman menurunkan mayat warga sipil yang terbunuh dari sebuah van di sebuah pemakaman di Bucha, di pinggiran Ibu kota Ukraina Kyiv pada Kamis, 7 April 2022. 

Fedoruk menambahkan bahwa akan membutuhkan banyak waktu untuk membangun kembali infrastruktur kota.

Serta terlalu dini untuk memikirkan kembali bagi mereka yang melarikan diri dari pendudukan di awal perang.

Tentara berjalan di tengah tank Rusia yang hancur di Bucha, di pinggiran Kyiv, Ukraina, 3 April 2022.
Tentara berjalan di tengah tank Rusia yang hancur di Bucha, di pinggiran Kyiv, Ukraina, 3 April 2022. (AP Photo/Rodrigo Abd)

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-40 Perang: 410 Mayat Berserakan di Bucha Ukraina, Rusia Bantah Semua Tuduhan

Sementara itu, Amerika Serikat dan sekutu Baratnya telah meluncurkan penyelidikan kejahatan perang atas pembunuhan di Bucha dan kota-kota Ukraina lainnya.

Presiden AS Joe Biden pun mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin harus menghadapi pengadilan kejahatan perang.

Seorang pejabat intelijen Jerman mengatakan bahwa Berlin memiliki citra satelit yang menunjukkan keterlibatan Rusia dalam pembunuhan Bucha, meskipun transmisi radio belum dikaitkan dengan lokasi itu.

Baca juga: UPDATE Hari Ke-40 Perang Rusia Vs Ukraina: Kuburan Massal di Bucha hingga Serangan Rudal Berlanjut

Bukti Citra Satelit

Citra Satelit di Kota Bucha, Ukraina pada 19 Maret 2022. Nampak mayat-mayat warga sipil di Kota Bucha yang diberi tanda merah.
Citra Satelit di Kota Bucha, Ukraina pada 19 Maret 2022. Nampak mayat-mayat warga sipil di Kota Bucha yang diberi tanda merah. (Maxar Technologies via BBC)

Badan Intelijen Luar Negeri Jerman, yang dikenal sebagai BND, mungkin dapat mengaitkan citra satelit dengan penyadapan radio.

Para pejabat mengatakan lalu lintas radio tampaknya menunjukkan bahwa Grup Wagner mungkin telah memainkan peran dalam menyerang warga sipil.

Untuk diketahui, Grup Wagner merupakan sebuah unit militer swasta yang memiliki hubungan dekat dengan Putin dan sekutunya, atau kontraktor swasta lainnya.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-39 Perang: Ukraina Rebut Kembali Kyiv, Tuduh Rusia Lakukan Pembantaian di Bucha

Sejak invasi Rusia di Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu, analis pertahanan dan intelijen Barat mengatakan bahwa ketergantungan pasukan Rusia pada perangkat komunikasi yang tidak aman.

Termasuk telepon pintar dan radio push-to-talk, telah membuat mereka rentan terhadap penargetan.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved