UPDATE Hari Ke-41 Perang Rusia Vs Ukraina: Zelenskyy Kunjungi Bucha Lokasi 410 Mayat Berserakan
Sederet kejadian pada hari ke-41 perang Rusia Vs Ukraina: Biden sebut Putin sebagai penjahat perang hingga Zelenskyy kunjungi kuburan massal Bucha.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Terhitung pada Selasa (5/4/2022) perang antara pasukan militer Rusia melawan Ukraina telah berlangsung selama 40 hari.
Konflik bersenjata di antara kedua negara bertetangga ini diketahui dimulai sejak 24 Februari 2022 lalu.
Yakni setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pasukan militernya untuk melancarkan serangan berskala penuh ke Ukraina.
Dilansir TribunnewsSultra.com dari The Guardian, berikut sederet kejadian pada hari ke-41 perang Rusia dengan Ukraina yang perlu diketahui:
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-40 Perang: 410 Mayat Berserakan di Bucha Ukraina, Rusia Bantah Semua Tuduhan
- Presiden AS Joe Biden menyebut Putin sebagai 'penjahat perang'.
Biden juga mengatakan bahwa ia akan menyerukan pengadilan kejahatan perang menyusul kemarahan global atas klaim pembunuhan sipil oleh tentara Rusia di kota Bucha, Ukraina, terus meningkat.
“Kami harus mengumpulkan informasi. Kami harus terus memberi Ukraina senjata yang mereka butuhkan untuk terus berperang, dan kami harus mendapatkan semua detailnya (untuk) menjalani pengadilan kejahatan perang. Orang ini brutal dan apa yang terjadi di Bucha keterlaluan,” ungkap Biden, Senin (4/4/2022).
- Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengatakan Uni Eropa siap mengirim tim investigasi ke Ukraina untuk mendokumentasikan dugaan kejahatan perang Rusia dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Baca juga: Imbas Temuan 410 Mayat, Rusia Bawa Tuduhan Ukraina soal Genosida ke Forum Dewan Keamanan PBB
Leyen mengatakan dia telah berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tentang 'pembunuhan mengerikan' yang terungkap selama akhir pekan lalu.
- Zelenskyy dengan mengenakan pelindung tubuh dan dikelilingi oleh personel militer mengunjungi Bucha, sekitar 45 km barat laut Kyiv pada Senin (4/4/2022).
Pemimpin Ukraina itu berbicara tentang kematian dan kehancuran di kota-kota seperti Stoyanka, Irpin dan Bucha yang baru saja diambil alih dari pasukan invasi.
“Kota-kota itu hancur begitu saja,” sebut Zelenskyy seraya menambahkan bahwa pihak berwenang telah memulai penyelidikan atas kemungkinan kejahatan perang.
Baca juga: Targetkan Infrastruktur Penting, Rudal Rusia Hantam Kilang Minyak Utama Ukraina
Zelenskyy mengungkapkan ada informasi yang menunjukkan lebih dari 300 orang dibunuh dan disiksa di Bucha saja.

Dia berbicara kepada para pemimpin barat, mengkritik apa yang dia gambarkan sebagai tindakan yang tertunda terhadap Rusia.
"Apakah ratusan orang kita benar-benar harus mati dalam penderitaan agar beberapa pemimpin Eropa akhirnya mengerti bahwa negara Rusia layak mendapat tekanan paling parah?" tanya Zelenskyy.
“Jika kita sudah mendapatkan apa yang kita butuhkan kita bisa menyelamatkan ribuan orang.” kata Zelenskyy mengacu pada bantuan militer.
Baca juga: UPDATE Hari Ke-40 Perang Rusia Vs Ukraina: Kuburan Massal di Bucha hingga Serangan Rudal Berlanjut
- Pada Selasa (5/4/2022) Zelenskyy akan berpidato di dewan keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Yakni setelah ia mengatakan adalah kepentingan Kyiv untuk melakukan penyelidikan terbuka atas pembunuhan warga sipil di Ukraina.
- Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba, mengatakan bukti pembunuhan warga sipil di Bucha hanyalah 'puncak gunung es'.
- Berbicara pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Legeri Inggris, Liz Truss mengatakan 'kengerian Bucha, Mariupol, dan tempat-tempat lain' di Ukraina menuntut 'sanksi G7 dan Uni Eropa yang serius'.
Baca juga: Rangkuman Hari Ke-39 Perang: Ukraina Rebut Kembali Kyiv, Tuduh Rusia Lakukan Pembantaian di Bucha
- Mayat lima warga sipil, termasuk sang wali kota, ditemukan dengan tangan terikat di Desa Motyzhyn, 45 km barat Kyiv, kata pihak berwenang Ukraina.
Wali Kota Motyzhyn, Olga Sukhenko, suaminya dan putra mereka, diculik oleh pasukan Rusia pada 24 Maret, kata polisi.
“Mereka menyiksa dan membunuh seluruh keluarga kepala desa,” kata Anton Herashchenko selaku Penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina.
- Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova mengatakan Kota Borodyanka akan menjadi yang paling parah terkena invasi Rusia di wilayah Kyiv.
Baca juga: Kondisi Terkini Perang: Kemajuan Pasukan Ukraina hingga Rudal Rusia Hantam Kota-kota Dekat Kyiv
Berbicara di televisi nasional, Venediktova mengatakan jumlah korban di Borodyanka, sekitar 23km barat Bucha, akan lebih tinggi daripada di tempat lain tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
- Zelenskyy meyebut bahwa negara itu mempersiapkan 'aktivitas yang lebih brutal' dari pasukan Rusia di timur dan selatan Ukraina.
“Kami tahu apa yang akan mereka lakukan di Donbas,” beber Zelenskyy.
- Juru Bicara Kementerian Pertahanan Ukraina Oleksandr Motuzyanyk mengatakan Rusia menyerang Kota Rubizhne dan Popasna di wilayah Luhansk timur.
Baca juga: UPDATE Hari Ke-38 Perang: 200 Pasukan Ukraina Ditawan Rusia hingga Bantuan 300 Juta Dolar AS
Yakni sambil mempersiapkan serangan ke Kota Severodonetsk dan berusaha untuk merebut Mariupol.
Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan tampaknya menguatkan klaim tersebut.
“Rusia sedang memposisikan ulang pasukannya untuk memusatkan operasi ofensifnya di timur dan bagian selatan Ukraina," ujar Sullivian.
"Fase baru invasi Rusia ini dapat diukur dalam beberapa bulan atau lebih lama." imbuhnya.
Baca juga: Tetap Bayar Pakai Euro, Jerman Tolak Ancaman Rusia soal Tagihan Rubel Gas Eropa: Pemerasan
- Washington sedang mengerjakan lebih banyak sanksi ekonomi terhadap Rusia yang akan diumumkan minggu ini, kata Sullivan.
"Opsi yang berhubungan dengan industri energi negara yang menguntungkan ada di atas meja." jelas Sullivan.
- Palang Merah Internasional mengatakan bahwa tim yang dikirim untuk membantu mengevakuasi warga sipil dari Mariupol ditahan oleh polisi di wilayah yang dikuasai Rusia pada Senin (4/4/2022).
Yakni di Kota Mangush, 20 km barat Mariupol.
Baca juga: KRONOLOGI Gadis Muda Ukraina Dirudapaksa Tentara Rusia saat Berlindung di Sekolah
- Amerika Serikat akan meminta penghapusan Rusia dari Dewan Hak Asasi ,anusia PBB.
Selama kunjungan ke Rumania, Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield meminta badan internasional untuk menangguhkan Rusia.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)