Berita Ekonomi

BPS Sultra Catat Inflasi 0,17 Persen Maret 2022, Dipicu Naiknya Harga Minyak Goreng, Cabai Rawit

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat inflasi Kota Kendari dan Kota Baubau sebesar 0,17 persen.

Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Sitti Nurmalasari
Tribunnews.com
BPS Sultra Catat Inflasi 0,17 Persen Maret 2022, Dipicu Naiknya Harga Minyak Goreng, Cabai Rawit 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat inflasi Kota Kendari dan Kota Baubau sebesar 0,17 persen.

Di mana, Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,54.

Jika dilihat secara nasional pada Maret 2022, inflasi tertinggi di Merauke sebesar 1,86 persen dengan IHK 109,13 dan inflasi terendah di Kupang sebesar 0,09 persen dengan IHK 107,27.

Sementara, deflasi terdalam di Tual sebesar 0,27 persen dengan IHK 109,02 dan deflasi terendah di Kendari sebesar 0,07 persen dengan IHK 108,63.

Kepala BPS Sultra, Agnes Widyastuti mengatakan inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada beberapa kelompok.

Baca juga: Inflasi Kendari Meningkat, Pemkot dan Bank Indonesia Sultra Cari Solusi Kendalikan Kenaikan Harga

Kata dia, kelompok tersebut antara lain penyediaan makanan dan minuman/restoran 1,46 persen, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 1,35 persen.

Kemudian, perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,73 persen, kelompok transportasi 0,56 persen, perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,49 persen.

Sementara, kelompok yang mengalami deflasi yaitu makanan, minuman, dan tembakau 0,69 persen, pakaian dan alas kaki 0,31 persen.

Selanjutnya, informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,13 persen, serta rekreasi, olahraga, dan budaya 0,04 persen.

"Sedangkan kelompok kesehatan dan kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan/relatif stabil," ucapnya, Jumat (2/4/2022).

Baca juga: BI Sebut Kota Kendari Jadi Wilayah Dominan Inflasi di Sulawesi Tenggara, Disusul Kota Baubau

Ia menjelaskan tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Maret) 2022 sebesar 0,62 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2022 terhadap Maret 2021) sebesar 3,52 persen.

Agnes melanjutkan, komoditas yang memberikan sumbangan inflasi antara lain bahan bakar rumah tangga, angkutan udara, cabai rawit, pasir.

Kemudian komoditas lainnya yakni minyak goreng, emas perhiasan, kue kering berminyak, sabun detergen bubuk/cair, bawang merah serta martabak.

Sementara itu, komoditas yang memberikan sumbangan deflasi antara lain ikan layang/ikan benggol, ikan cakalang/ikan sisik.

"Kemudian ada juga ikan selar/ikan tude, ikan teri, mobil, jeruk nipis/limau, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, daun kelor, ikan rambe serta wortel," imbuhnya.

Baca juga: Jelang Ramadan, BI Antisipasi Inflasi Gegara Kenaikan Harga Bahan Pokok di Sultra, Ikan Pemicunya

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved