Berita Ekonomi
Inflasi Kendari Meningkat, Pemkot dan Bank Indonesia Sultra Cari Solusi Kendalikan Kenaikan Harga
Inflasi Kota Kendari per Februari 2022 berdasarkan release Badan Pusat Statistik Sulawesi Tenggara (Sultra) tercatat sebesar 3,62 persen (yoy).
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Inflasi Kota Kendari per Februari 2022 berdasarkan release Badan Pusat Statistik Sulawesi Tenggara (Sultra) tercatat sebesar 3,62 persen (yoy).
Lebih tinggi dari inflasi Sulawesi Tenggara dan nasional yang tercatat sebesar 3,42 persen (yoy) dan 2,06 persen (yoy).
Berdasarkan hal tersebut Pemerintah Kota Kendari mengadakan High Level Meeting bersama Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra), di Claro Hotel Kendari, Kamis (17/3/2022).
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengatakan penyelenggaraan High Level Meeting merupakan momentum yang sangat tepat dilakukan di tengah situasi kebutuhan masyarakat sedang tinggi.
Apalagi kebutuhan minyak goreng yang akhir-akhir ini terus meningkat, ditambah lagi persiapan menjelang bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.
Baca juga: Menteri Sosial Tri Rismaharini Dijadwalkan Kunker ke Kendari Sulawesi Tenggara, Ini Agendanya
"Alhamdulillah hari ini kembali kita menyelenggarakan High Level Meeting untuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan ini momentum yang sangat tepat," kata Sulkarnain Kadir.
Sulkarnain Kadir mengatakan inflasi adalah hal yang tidak bisa dihindari karena hal tersebut akan terus ada.
Sehingga terjadinya kenaikan tersebut, pihak Pemkot Kendari bakal mendalami pemicu adanya kenaikan inflasi.
Berdasarkan hasil High Level Meeting tersebut, ia mengatakan ada beberapa rekomendasi yang diharapkan bisa menjadi solusi jangka pendek maupun menengah.
Di antaranya, Sulkarnain Kadir memerintahkan agar OPD terkait yang berhubungan langsung dengan ketersediaan pangan dan kebutuhan pokok warga Kota Kendari untuk membentuk tim monitoring.
Baca juga: Dinkes Kendari Catat 10.280 Dosis Vaksin AstraZeneca Kadaluarsa, Masih Tersedia Sinovac dan Pfizer
Hal tersebut guna memastikan ketersediaan dan harga agar sesuai dengan harga pasaran, khususnya minyak goreng yang saat ini sedang menjadi perhatian utama.
Plt Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sultra, Doni Septadijaya juga mengatakan pada Maret dan April 2022 berikutnya, Bank Indonesia memperkirakan inflasi berada dalam tren meningkat.
Di mana berdasarkan pola historis, tekanan inflasi akan meningkat menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional yaitu Ramadhan dan Idul Fitri.
Doni Septadijaya mengatakan, terkait inflasi yang terjadi di Kota Kendari bakal dievaluasi kembali untuk dibuat skema perencanaannya.
Selain itu, ia menegaskan jika pertemuan tersebut bukan berfokus untuk menurunkan harga, melainkan menjaga kestabilan harga atau menjaga harga di pasaran tetap bisa dikendalikan.
Baca juga: Begini Kondisi Stok Minyak Goreng di Swalayan Kendari Setelah Pemerintah Mencabut Subsidi Harga
"Kita mesti melakukan antisipasi, mitigasi terkait kenaikan harga minyak goreng yang menjadi kekhawatiran masyarakat," ujarnya.
Kata dia, melalui Strategic Advisory Bank Indonesia Sultra membantu Pemerintah Kota Kendari dalam menjaga stabilitas harga dan pelaksanaan tugas sebagai Wakil Ketua TPID Kota Kendari. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)
inflasi
Kota Kendari
meningkat
Pemerintah Kota Kendari
Bank Indonesia
Sulawesi Tenggara
Sultra
solusi
kenaikan
harga
Sulkarnain Kadir
Doni Saptadijaya
BI Sebut Kota Kendari Jadi Wilayah Dominan Inflasi di Sulawesi Tenggara, Disusul Kota Baubau |
![]() |
---|
BPS Sulawesi Tenggara Paparkan Data Inflasi hingga Ekspor dan Impor di HUT TribunnewsSultra.com |
![]() |
---|
Inflasi Sulawesi Tenggara 0,48 Persen, BPS Catat Terjadi Kenaikan IHK Sebesar 108,38 Januari 2022 |
![]() |
---|
Inflasi Sultra Desember 2021 Capai 0,23 Persen, Dipicu Peningkatan Pengguna Jasa Angkutan Udara |
![]() |
---|
Jelang Ramadan, BI Antisipasi Inflasi Gegara Kenaikan Harga Bahan Pokok di Sultra, Ikan Pemicunya |
![]() |
---|