Minyak Goreng Curah Langka, Pekerja Pabrik Kerupuk Menganggur: Cuma Tiduran hingga Pulang Kampung

Pengusaha kerupuk serta para pekerja dan mitra pedagang kini menderita hingga terancam bangkrut.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
YouTube KOMPASTV
Ilustrasi kerupuk. Pengusaha kerupuk menjerit bisnisnya terancam akan bangkrut akibat langkanya minyak goreng curah. Seperti pengusaha kerupuk bernama Winardi di Jakarta Barat. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Pengusaha kerupuk serta para pekerja dan mitra pedagang kini menderita hingga terancam bangkrut.

Kelangkaan minyak goreng curah dan tingginya harga minyak goreng kemasan menjadi penyebabnya.

Seperti pengusaha kerupuk bernama Winardi di Jakarta Barat.

Bisnisnya sudah berhenti selama dua hari terakhir karena kesulitan mendapat minyak goreng curah.

Baca juga: Sudah Keliling Jakbar, Pengusaha Kerupuk Tetap Tak Temukan Minyak Goreng Curah: Bakal Bangkrut Juga

Setelah minyak goreng kemasan sempat langka, stoknya kini berlimpah dengan harga tinggi.

Hal itu terjadi setelah pemerintah mencabut kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng bermerek.

Bagi pelaku usaha gorengan atau pelaku UMKM, mereka dijanjikan minyak goreng curah dengan HET yang masih cukup terjangkau, yakni Rp 14 ribu.

Namun, fakta di lapangan, minyak goreng curah pun sulit didapat.

Seperti yang dialami Winardi, sudah berkeliling di Jakbar namun tetap tak ada hasil.

Baca juga: Pabrik Kerupuk Bangkrut gegara Minyak Goreng Mahal dan Langka, Ada yang Nekat Produksi tanpa Untung

"Alasannya (tutup usaha) karena nyari minyak itu ke mana-mana susah," ujar Winardi, diberitakan TribunnewsSultra.com dari YouTube KOMPASTV.

Menurutnya, jika ada minyak goreng curah, maka ia akan tetap membelinya meski harga mahal.

Namun, minyak goreng curah pun wujudnya sudah tak ada di pasaran.

Pengusaha kerupuk di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, terancam bangkrut karena minyak goreng langka dan mahal.
Pengusaha kerupuk di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, terancam bangkrut karena minyak goreng langka dan mahal. (YouTube KOMPASTV)

 

Hal ini menyebabkan para pekerja yang bermitra dengannya menganggur.

"Saya sudah mengunjungi beberapa pasar itu enggak dapat."

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved