Demi Minyak Goreng Curah, Pedagang di Bantul Harus Beli Barang Senilai Rp 500 Ribu
Seperti yang diungkapkan oleh pedagang kebutuhan pokok di Pasar Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Perjuangan masyarakat untuk bisa mendapat minyak goreng dengan harga terjangkau masih belum berakhir.
Setelah harga minyak goreng bermerek dinilai terlalu mahal setelah pencabutan kebijakan harga eceran tertinggi (HET), sebagian beralih ke minyak goreng curah.
Kini, minyak goreng curah pun harganya naik dan stok semakin langka.
Baca juga: Minyak Goreng Curah yang Dijanjikan Pemerintah Masih Gaib, DPR: Kasihan Rakyat Dikasih Harapan Palsu
Seperti yang diungkapkan oleh pedagang kebutuhan pokok di Pasar Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pedagang bernama Siti (50) itu menyatakan beberapa hari belakangan stok minyak goreng curah ikut langka.
Biasanya ia membeli ke distributor di wilayah Bantul dan Sleman dan dari distributor mengharuskan beberapa syarat setiap ia kulakan.
"Curah juga enggak ada barangnya, meskipun ada, disuruh kawinan atau pembelian Rp 500 ribu baru boleh beli curah satu Jeriken, satu Jeriken itu isinya 18 liter," ujarnya Rabu (23/3/2022).
Baca juga: Harga Tertinggi Minyak Goreng Curah Ditetapkan Rp 14.000 per Liter, Pemerintah Masih Beri Subsidi
Yang ia maksud, ia harus membeli komoditas lain seperti tepung atau gula seharga Rp 500 ribu ke distributor tersebut, baru dia bisa kulak minyak goreng curah .
Sementara satu Jeriken kini dibeli seharga Rp 300 ribuan.
"Biasanya kita biasa beli 15 Jerike , habis dalam satu hari, tapi sekarang cuma bisa tujuh Jeriken. Makanya saya juga membatasi pembeli, paling banyak beli 5 liter," terangnya.
Adapun diungkapkannya, setelah pemerintah menghapus HET minyak goreng kemasan, harga komoditas tersebut pun tetap tinggi di angka Rp 24 ribu hingga Rp 25 ribu.
Baca juga: Sudah Kantongi Identitasnya, Mendag akan Umumkan Calon Tersangka Mafia Minyak Goreng Hari Senin
Dengan demikian, masyarakat kini banyak beralih ke minyak goreng curah.
Meski diakuinya minyak goreng curah biasanya dibeli oleh pengusaha warung, gorengan dan katering.
"Saat ini minyak goreng kemasan harganya 24 ribu per liter. Dengan harga segitu, larinya ke curah, walaupun harga curah naik, tapi nggak sampai Rp 20 ribu," terangnya.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan (KUKMPP) Bantul, Agus Sulistiyana, mengatakan bahwa saat ini memang ada keterbatasan minyak goremg curah, dan itu tidak ubahnya ketika dulu ada subsidi minyak goreng kemasan oleh pemerintah.