Mafia Minyak Goreng Merajalela, Mendag Muhammad Lutfi Ambil Sisi Positif Meski Harga Mahal

Mafia minyak goreng masih merajalela, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi meminta masyarakat mengambil sisi positif meskipun harga mahal.

Penulis: Risno Mawandili | Editor: Risno Mawandili
Instagram @mendaglutfi
Mendag Muhammad Lutfi dengan setelan kemeja putih, tampak berswafoto di pasar tradisional. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Mafia minyak goreng masih merajalela, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan bahwa ada sisi positif meskipun harga mahal.

Pasar-pasar tradisional dan modern kebanjiran stok minyak goreng setelah mengalami kenaikan harga.

Hal ini tentu mengundang tanya, dari mana datangnya stok minyak goreng tersebut?

Bingung menjawab pertanyaan ini, Mendag Muhammad Lutfi bahkan tidak mengetahui dari mana datangnya stok minyak goreng yang melimpah dengan cepat setelah harga dinaikan.

"Saya juga bingung barang ini dari mana? Tiba-tiba keluar semua," kata Lutfi saat berdialog dengan ibu-ibu di sebuah ritel modern di Jakarta dikutip dari Tribunnews, Minggu (20/3/2022).

Baca juga: Daftar Harga dan Stok Minyak Goreng di Kendari: Indomaret, Indogrosir, Minimarket, Swalayan, Pasar

Meski demikian, Lutfi menyebut bahwa ada sisi positif dari harga minyak goreng yang jauh lebih mahal dari HET.

Sisi positif tersebut adalah stok minyak goreng yang kini tak lagi langka dan bisa didapatkan dengan mudah oleh masyarakat.

"Jadi mending mana murah tapi barangnya tidak ada, atau sedikit mahal tapi stok banyak," tanya Lutfi ke beberapa ibu-ibu yang tengah berbelanja.

Fenomena membanjirnya stok setelah harga dinaikan telah menguatkan keberadaan mafia minyak goreng yang pernah dibeberkan oleh Muhammad Lutfi.

Pada Kamis (17/3/2022), Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi membeberkan temuannya kepada Komisi VI DPR terkait mafia minyak goreng.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Diprediksi Turun Minggu Depan, Kata Mendag Lutfi: Sesuai Kompetisi Produsen

Ia menuding, mafia merupakan dalang penyebab sulitnya mengendalikan stok minyak goreng beberapa bulan terakhir.

"Dengan permohonan maaf Kemedag tidak dapat mengontrol karena ini sifat manusia yang rakus dan jahat," ujar Mendag saat Rapat Kerja dengan DPR Komisi VI pada Kamis (17/3/2022), sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Mendag sampai menunjukkan foto kuitansi sebagai bukti dugaan adanya mafia minyak goreng ke hadapan anggota Komisi VI DPR.

Berdasarkan foto yang ditunjukan Mendag, kuitansi yang dibubuhkan materai Rp10.000 itu atas nama Sadikin, dibuat di Medan pada 9 Maret 2022.

Di dalamnya tertera nominal Rp26.964.000 untuk pembayaran pelunasan minyak curah 2.520 kilogram dengan harga satuan Rp10.700 per kilogram.

Baca juga: Heran Minyak Goreng Tiba-tiba Melimpah saat Harga Melambung, Mendag Lutfi: Saya Juga Bingung

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved