Heran Minyak Goreng Tiba-tiba Melimpah saat Harga Melambung, Mendag Lutfi: Saya Juga Bingung
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengaku heran lantaran minyak goreng kini stoknya melimpah di mana-mana.
Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengaku heran lantaran minyak goreng kini stoknya melimpah di mana-mana.
Padahal sebeumnya, masyarakat harus sampai antre dan rebutan minyak goreng dengan harga subsidi.
Sejak kebijakan harga eceran tertinggi (HET) dicabut, tiba-tiba stok minyak goreng melimpah.
Baca juga: Sudah Kantongi Identitasnya, Mendag akan Umumkan Calon Tersangka Mafia Minyak Goreng Hari Senin
Baca juga: Salahkan Mafia Minyak Goreng, Mendag Lutfi: Saya Tidak Menyerah kepada Mafia Pangan
Lutfi mengaku bingung mengapa ada banyak stok yang dirinya juga tak tahu dari mana asalnya.
"Saya juga bingung barang ini dari mana? Tiba-tiba keluar semua," ucapnya saat inspeksi pasar pada Jumat (18/3/2022), diberitakan TribunnewsSultra.com dari Tribunnews.com.
Selain itu, Lutfi menyebut masyarakat memberi respons positif atas kebijakan baru.
Pasalnya, menurut Lutfi, lebih baik agak mahal namun ada stok dibanding murah tapi tidak ada stok.
"Jadi mending mana murah tapi barangnya tidak ada, atau sedikit mahal tapi stok banyak," katanya.
HET dicabut, stok melimpah
Harga minyak goreng kemasan berbagai merek melambung.
Diberitakan Kompas.com, hal ini menyusul dengan kebijakan pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET) sejak Rabu (16/3/2022).
Diketahui, HET yang dicabut tersebut mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 06 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit.
HET harga minyak goreng ditetapkan seharga Rp 11.500 hingga Rp 14.000 per liter.
Baca juga: Sudah Kantongi Identitasnya, Mendag akan Umumkan Calon Tersangka Mafia Minyak Goreng Hari Senin
Baca juga: Jangan Asal Beli Minyak Goreng, Kenali Kualitasnya Ada Curah, Kemasan Sederhana dan Premium
Ketika harga minyak goreng turun dan sesuai HET, keberadaan barang tersebut di pasaran justru menjadi langka.
Namun, setelah HET dicabut, minyak goreng kemasan dengan berbagai merek terkenal kini mulai memenuhi rak yang sebelumnya lebih sering kosong di sejumlah pasar swalayan.