Harga Minyak Goreng Diprediksi Turun Minggu Depan, Kata Mendag Lutfi: Sesuai Kompetisi Produsen

Mendag Muhammad Lutfi memprediksi harga minyak goreng kemasan akan turun minggu depan, atau minggu terakhir Maret 2022.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
(Amelda Devi Indriyani/TribunnewsSultra.com)
Ini daftar harga minyak goreng TERBARU di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, Senin (21/32022) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memprediksi harga minyak goreng kemasan akan turun minggu depan, atau minggu terakhir Maret 2022.

Diberitakan TribunnewsSultra.com dari Kompas.com, ia menyebut stok minyak goreng kini sudah cukup.

Sehingga nanti mekanisme pasar akan membuat produsen menurunkan harganya.

“Saya juga melihat ketersediaannya cukup. Nanti, jika merek minyak gorengnya makin banyak, harganya akan menurun sesuai dengan kompetisi dan leveling dari market mereka,” ungkap Lutfi, Minggu (20/3/2022).

Baca juga: Heran Minyak Goreng Tiba-tiba Melimpah saat Harga Melambung, Mendag Lutfi: Saya Juga Bingung

Selain itu, Lutfi juga menyebut pihak pemerintah bakal menggandeng berbagai pihak terkait, termasuk pelaku usaha ritel sebagai distributor agar menciptakan harga minyak goreng kemasan yang lebih terjangkau.

“Diperkirakan dalam seminggu ke depan merek-merek sudah mulai keluar dan harganya sudah bisa lebih baik (turun)," ungkap Lutfi.

Heran stok melimpah

Di kesempatan sebelumnya, Lutfi mengaku heran lantaran minyak goreng kini stoknya melimpah di mana-mana.

Padahal sebeumnya, masyarakat harus sampai antre dan rebutan minyak goreng dengan harga subsidi.

Sejak kebijakan harga eceran tertinggi (HET) dicabut, tiba-tiba stok minyak goreng melimpah.

Lutfi mengaku bingung mengapa ada banyak stok yang dirinya juga tak tahu dari mana asalnya.

Baca juga: Sudah Kantongi Identitasnya, Mendag akan Umumkan Calon Tersangka Mafia Minyak Goreng Hari Senin

"Saya juga bingung barang ini dari mana? Tiba-tiba keluar semua," ucapnya saat inspeksi pasar pada Jumat (18/3/2022), diberitakan Tribunnews.com.

Selain itu, Lutfi menyebut masyarakat memberi respons positif atas kebijakan baru.

Pasalnya, menurut Lutfi, lebih baik agak mahal namun ada stok dibanding murah tapi tidak ada stok.

"Jadi mending mana murah tapi barangnya tidak ada, atau sedikit mahal tapi stok banyak," katanya.

Harga melambung

Harga minyak goreng kemasan berbagai merek melambung.

Hal ini menyusul dengan kebijakan pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET) sejak Rabu (16/3/2022).

Diketahui, HET yang dicabut tersebut mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 06 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit.

HET harga minyak goreng ditetapkan seharga Rp 11.500 hingga Rp 14.000 per liter.

Baca juga: Sudah Kantongi Identitasnya, Mendag akan Umumkan Calon Tersangka Mafia Minyak Goreng Hari Senin

Baca juga: Jangan Asal Beli Minyak Goreng, Kenali Kualitasnya Ada Curah, Kemasan Sederhana dan Premium

Ketika harga minyak goreng turun dan sesuai HET, keberadaan barang tersebut di pasaran justru menjadi langka.

Namun, setelah HET dicabut, minyak goreng kemasan dengan berbagai merek terkenal kini mulai memenuhi rak yang sebelumnya lebih sering kosong di sejumlah pasar swalayan.

Selain itu, di beberapa ritel modern, harga minyak goreng kemasan 2 liter dibanderol nyaris Rp 50.000.

Pantauan Kompas.com, hal tersebut juga ditemui di salah satu pasar swalayan di Kota Bekasi.

Minyak goreng kemasan dengan berbagai merek terkenal banyak dijual mulai harga Rp 24.000 untuk setiap kemasan 1 liternya.

Baca juga: Saat Mendag Jelaskan Imbas Invasi Rusia-Ukraina pada Harga Minyak Goreng hingga Dugaan Mafia Pangan

Sementara itu, untuk kemasan 2 liter, harga minyak goreng kemasan tersebut menyentuh harga hampir Rp 50.000.

Salah satu pengunjung pasar swalayan, Wardhatul (24), mengeluhkan harga minyak goreng kemasan yang melonjak.

"Sangat mahal, karena tidak sesuai dengan keadaan ekonomi sekarang," kata Wardhatul kepada wartawan, Senin (21/3/2022).

Pengunjung lain, Rasyah (21), mengatakan bahwa dirinya tidak terlalu terpengaruh oleh kenaikan harga minyak goreng, tetapi dia mengkhawatirkan efek dari kenaikan harga minyak goreng.

"Sebenarnya biasa saja, enggak terlalu berpengaruh, tapi menurutku sangat merugikan orang banyak, apalagi pedagang-pedagang, takut dampaknya mereka pakai minyak curah buat berjualan, jadi enggak sehat," kata Rasyah.

(TribunnewsSultra.com/ Ifa Nabila) (Kompas.com/Joy Andre)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "HET Dicabut, Minyak Goreng Kemasan Berbagai Merek Penuhi Rak Pasar Swalayan, Harga Melambung"

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved