Menhan Inggris Dapat Video Call Tipu-tipu Ngaku Perdana Menteri Ukraina, Tuduh Rusia Dalangnya

Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mendapat panggilan video call tipuan yang mengaku sebagai Perdana Menteri Ukraina.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Instagram.com/@benwallacemp
Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mendapat panggilan video call tipuan yang mengaku sebagai Perdana Menteri Ukraina.

Ben Wallace kini memerintahkan penyelidikan tentang siapa sosok di balik telepon palsu itu.

Diberitakan TribunnewsSultra.com dari telegraph.co.uk, ia juga menuduh pihak Rusia adalah dalang di baliknya.

Baca juga: Aktris Senior Ukraina Tewas Terbunuh Diserang Rusia, Tempat Tinggal Dihantam Roket

Baca juga: Video Viral Vladimir Putin Umumkan Rusia Damai dengan Ukraina, Ternyata Deepfake

Panggilan video itu muncul setelah ada email yang dikirim ke departemen pemerintah Inggris.

Wallace heran bagaimana panggilan video itu bisa masuk, bahkan sampai 10 menit.

Selain Wallace, Menteri Dalam Negeri, Priti Patel juga menjadi sasaran telepon palsu.

"Ini juga terjadi pada saya di awal minggu ini. Upaya menyedihkan di saat-saat sulit seperti ini untuk memecah belah kita. Kami berada di pihak Ukraina." tulis Priti Patel menanggapi cuitan Ben Wallace pada Jumat (18/3/2022).

 

 

Rangkuman hari ke-22 konflik Rusia dan Ukraina

Simak rangkuman hari-22 perang Rusia dan Ukraina, yakni pada Rabu (16/3/2022).

Konflik Rusia dan Ukraina terjadi sejak 24 Februari 2022.

Serangan masih terus terjadi hingga warga sipil ikut jadi korban.

“Kami menderita kerugian besar. 53 warga tewas kemarin,” kata gubernur regional, Viacheslav Chaus, pada Kamis (17/3/2022).

Baca juga: Vladimir Putin Sebut Sanksi atas Invasi Ukraina hanya Modus Blok Barat untuk Hancurkan Rusia

Baca juga: Pasukan Rusia Masuki Rumah Sakit di Ukraina, Ratusan Pasien hingga Dokter RS Mariupol Disandera

Berita ini, seperti biasa, adalah pembuka saja. Hari demi hari berlalu di Ukraina, dan serangan kian membabi buta.

Lalu, di mana ujung pangkalnya? Lebih dari tiga pekan berlalu, berikut rangkuman hari ke-22 invasi Rusia ke Ukraina, dilansir Kompas.com dari Guardian.

- Satu orang tewas oleh serangan rudal Rusia di Kyiv pada Kamis pagi, menurut laporan layanan darurat Ukraina.

- Tim penyelamat mengatakan mereka menerima laporan tentang sebuah bangunan tempat tinggal yang terbakar di distrik Darnytsky pada pukul 5 pagi.

- Pihak berwenang Ukraina berjuang untuk menentukan nasib ratusan warga sipil yang berlindung di teater yang dihancurkan oleh serangan udara Rusia di kota Mariupol yang terkepung.

Baca juga: Sudah Ditulisi Anak-anak dalam Bahasa Rusia, Gedung Teater Tempat Warga Ukraina Sembunyi Diserang

- Sebuah lembaga pendidikan di Merefa, sebuah kota di wilayah Kharkiv, juga dilaporkan terkena rudal Rusia.

- Kremlin mengeklaim telah menempatkan energi "kolosal" ke dalam pembicaraan tentang kemungkinan kesepakatan damai dengan rekan-rekan Ukrainanya.

- Kementerian pertahanan Inggris merilis laporan intelijen yang menyatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina “sebagian besar terhenti di semua lini”.

-Militer Ukraina juga merilis laporan operasional bahwa Rusia tidak berhasil melakukan operasi daratnya dan terus meluncurkan serangan roket ke kota-kota Ukraina.

Baca juga: Rudal Rusia Hantam Apartemen di Ibu Kota Ukraina: 1 Korban Tewas, 30 Orang Dievakuasi

- Para pejabat mengatakan pasukan Rusia melancarkan serangan siber dan menghancurkan sinyal TV dan radio untuk mendiskreditkan kepemimpinan Ukraina.

- Ukraina telah meminta Jepang untuk citra satelit berkualitas tinggi untuk membantunya menangkis pasukan Rusia.

- Eksodus pengungsi Ukraina terus berlanjut, dengan mayoritas orang mencari perlindungan di negara tetangga Polandia. Menurut perkiraan PBB, lebih dari 3 juta orang telah meninggalkan Ukraina sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari.

(TribunnewsSultra.com/ Ifa Nabila) (Kompas.com/Tito Hilmawan Reditya)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rangkuman Hari ke-22 Serangan Rusia ke Ukraina, Teater di Mariupol Dibombardir Rusia, 3 Juta Pengungsi Tinggalkan Ukraina"

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved