Bareskrim Polri Tangkap Calon Tersangka Mafia Minyak Goreng Pekan Depan, Ini Modus Operandi Palaku
Bareskrim Polri akan menangkap calon tersangka mafia minyak goreng pekan depan, ini modus operandi pelaku sehingga menyebabkan kelangkaan stok.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Bareskrim Polri akan menangkap calon tersangka mafia minyak goreng pekan depan, ini modus operandi pelaku sehingga menyebabkan kelangkaan stok.
Harga telah mengalami kenaikan setelah pemerintah mencabut kebijakan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan.
Kenaikan harga minyak goreng kemungkinan bisa meroket apabilan pemerintah tidak meberikan subsidi.
Alhasil dengan adanya subsidi, dari sebelumnya harga minyak goreng kemasan senilai Rp11 ribu perliter, kini naik menjadi Rp14 ribu perliter.
Kenaikan harga minyak goreng ini tidak lepas dari langkanya pasokan yang terjadi belakangan. Di mana stok minyak goreng sulit ditemukan di pasar tradisional dan modern.
Baca juga: Harga Teringgi Minyak Goreng Curah Ditetapkan Rp 14.000 per Liter, Pemerintah Masih Beri Subsidi
Tentus saja fenomena ini kelangkaan minyak goreng membuat spekulasi adanya permainan dari mafia mengemuka.
Dugaan permainan mafia minyak goreng ini juga dibenarkan oleh otoritas pemerintah lewat Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi.
Ia mengatakan, permainan mafia minyak goreng telah menyebabkan kenaikan harga dan langkanya stok minyak goreng di Indonesia.
Mafia diduga telah menimbun ratusan ton minyak goreng yang didistribusikan pemerintah untuk masyarakat.
Sehingga harus segera diselidiki oleh pihak penegak hukum, dalam hal ini kepolisian.
Baca juga: Daftar Harga Minyak Goreng di Indomaret, Alfamidi, Alfamart, Hypemart, Indogrosir Terbaru Hari ini
Melansir Tribunnews, Muhammad Lutfi telah menjelaskan bahwa dugaan mafia yang menyebabkan minyak goreng langka.
Ia menguraikan, pemerintah telah mengumpulkan sekira 720 ton minyak goreng dari hasil kebikjakan DMO.
Dari total tersebut, sekitar 551 ton atau setara 570 juta liter minyak goreng telah didistribusikan untuk memasok kebutuhan masyarakat.
Menurutnya, stok yang didistribusikan pemerintah seharusnya telah mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia.
Namun fakta berbicara sebaliknya, stok minyak mejadi sulit ditemukan di pasar tradisional maupun modern.
Baca juga: Cerita Warga Antre Minyak Goreng di Indogrosir Kendari, Pilih Pulang Gegara Kesal Lama Mengantre