Dituduh Rusia Jalankan Laboratorium Biowarfare di Ukraina, Begini Respons Amerika Serikat

Amerika Serikat membantah klaim Rusia yang menyebut Washington telah bekerja sama dengan Kiev untuk menjalankan laboratorium biowarfare di Ukraina.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Kolase Tangkapan Layar Reuters | AFP/ALEXEY NIKOLSKY
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yakin bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah memutuskan akan menyerang Negara Ukraina. 

Kemudian Juru Bicara Pentagon, John Kirby menyebut tuduhan Rusia itu 'tidak masuk akal', 'menggelikan', dan 'sekelompok malarkey'.

“Tidak ada apa-apa. Ini adalah propaganda klasik Rusia,” sebut Kirby kepada wartawan.

Para pejabat AS juga menuduh China menggemakan teori konspirasi Moskow.

Sementara itu, Ukraina juga telah menolak klaim Rusia.

Jeru bicara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa Kiev dengan tegas menyangkal tuduhan semacam itu.

Baca juga: Menlu Amerika Serikat Yakin Pasukan Ukraina Bisa Menangkan Perang Lawan Militer Rusia

Sedangkan, pihak Moskow, Rusia tidak ada menanggapi langsung hal itu,

Sebelumnya pada Rabu (9/3/2022), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova telah meminta AS untuk mengungkapkan informasi tentang apa yang disebutnya kegiatan ilegal di Ukraina.

Zakharova mengaku Rusia memiliki dokumen yang menunjukkan Kementerian Kesehatan Ukraina telah memerintahkan penghancuran sampel wabah, kolera, antraks, dan patogen lainnya sebelum invasi 24 Februari 2022.

Zakharova mengatakan dokumen yang digali oleh pasukan Rusia di Ukraina menunjukkan upaya darurat untuk menghapus bukti program biologis militer yang dibiayai oleh Pentagon, AS.

“Dapat disimpulkan bahwa komponen senjata biologis sedang dikembangkan di biolab Ukraina yang terletak di sekitar perbatasan kami (Rusia),” sebut Zakharova.

Baca juga: Tinggalkan Sekutu Eropa, Presiden AS Joe Biden Secara Sepihak Larang Impor Energi Rusia

“Pemusnahan darurat patogen berbahaya pada 24 Februari adalah langkah penting yang bertujuan untuk menyembunyikan fakta bahwa Ukraina dan AS telah melanggar Pasal 1 Konvensi Senjata Biologi dan Racun.” lanjutnya.

Meski demikian, Zakharova tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang dokumen tersebut.

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri China pada Selasa (8/3/2022) mengatakan bahwa AS memiliki 336 laboratorium di 30 negara di bawah kendalinya.

Termasuk 26 di Ukraina saja.

Ia juga meminta AS untuk memberikan laporan lengkap tentang kegiatan militer biologisnya di dalam dan luar negeri dan tunduk pada verifikasi multilateral.

Baca juga: Ini Bahaya Termobarik, Bom Vakum Penyedot Oksigen yang Disebut Dipakai Rusia untuk Serang Ukraina

Halaman
123
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved