Pertimbangkan Permintaan Rusia, Presiden Ukraina Tak Lagi Desak Ingin Masuk NATO

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy tidak lagi desak ingin menjadi anggota NATO sebagai sikap atas tuntutan Rusia untuk mengakhiri perang.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Kolase Tangkapan Layar The Guardian
Presiden Ukraina Volodymr Zelenskyy bersumpah akan membalas dendam pada Rusia atas penembakan yang menewaskan sebuah keluarga sipil yang hendak mengungsi. 

Serta jika Ukraina menghentikan militernya, "maka tidak ada yang akan menembak." sebut Peskov.

Namun, sepertinya Ukraina tidak akan setuju untuk menyerahkan militernya karena itulah alasan utama negara itu mampu melakukan perlawanan terhadap pasukan Rusia.

Saat perang antara Ukraina dan Rusia berkecamuk, para pejabat Kiev telah meningkatkan permohonan ke seluruh dunia untuk bantuan lebih banyak.

Diketahui bahwa Amerika Serikat telah menyediakan senjata ke Ukraina.

Baca juga: Warga Polandia Sambut Hangat Pengungsi Ukraina yang Berhasil Kabur dari Serangan Rusia

Mereka berhenti memberlakukan zona larangan terbang yang didorong oleh Zelenskyy karena itu akan membuat AS memasuki perang.

Ketika ditanya apakah dia memahami posisi AS, Zelenskyy mengatakan kepada ABC News bahwa Ukraina adalah zona kebebasan dan jika negaranya jatuh, negara lain akan menyusul.

"Semua orang mengira kami jauh dari Amerika dan Kanada," papar Zelenskyy.

"Semakin banyak binatang ini makan, dia menginginkan lebih dan lebih lagi." bebernya.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved