Penolakan Tambang di Konkep
Mahasiswa dan Polisi Saling Dorong saat Demo Tolak Tambang Konawe Kepulauan Sulawesi Tenggara
Aksi demonstrasi tolak tambang Konawe Kepulauan (Konkep), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ricuh, di Kota Kendari, pada Kamis (10/3/2022).
Penulis: Fadli Aksar | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Aksi demonstrasi tolak tambang Konawe Kepulauan (Konkep), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ricuh, di Kota Kendari, pada Kamis (10/3/2022).
Kericuhan terjadi ketika puluhan mahasiswa terlibat aksi saling dorong dengan aparat kepolisian yang berjaga di Markas Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra).
Aksi demonstrasi yang digelar Front Rakyat Sultra Bela Wawonii (FRSBW) ini berlangsung di depan Markas Polda Sultra, Jl Haluoleo, Kelurahan Mokoau, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Sultra.
Demonstrasi awalnya berlangsung damai, mahasiswa berorasi menyampaikan tuntutan sambil membakar ban bekas.
Sementara itu, di depan mahasiswa berbaris rapi aparat kepolisian melakukan pengamanan Markas Polda Sultra.
Baca juga: Bos Tambang yang Ditangkap Balai Gakkum KLHK Akui Tak Kantongi Izin Penggunaan Kawasan Hutan
Kericuhan bermula saat mahasiswa hendak masuk ke Polda Sultra untuk bertemu Kapolda, Irjen Pol Teguh Pristiwanto.
Keinginan mahasiswa tersebut tak diindahkan aparat kepolisian yang berjaga, sehingga terlibat saling dorong.
Koordinator Aksi, Tayci mengatakan, demonstrasi ini menuntut Pemerintah Provinsi Sultra untuk menghentikan aktivitas PT Gema Kreasi Perdana (GKP) di Pulau Wawonii.
Sebab, Pulau Wawonii tergolong pulau-pulau kecil sehingga tak bisa mengakomodir aktivitas pertambangan.
Kata Tayci, ketika PT GKP bersikukuh menambang, berarti anak perusahaan itu melanggar Undang-undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.
Baca juga: Kronologi Penangkapan Bos Tambang di Konawe Utara Sulawesi Tenggara, Ditangkap Tim Gabungan
"Kami mendesak Kapolda Sultra untuk segera menarik seluruh aparat yang mengamankan aktivitas PT GKP," ujar Tayci.
Selain itu, pihaknya juga meminta kepada Irjen Pol Teguh Pristiwanto untuk merekomendasikan pencopotan Kapolresta Kendari, AKBP Didik Erfianto.
"Kegiatan penyerobotan lahan warga yang dilakukan PT GKP dikawal aparat kepolisian. Untuk itu kami meminta Kapolda Sultra mencopot Kapolresta Kendari," tandasnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Fadli Aksar)
kepolisian
saling dorong
demo
tolak tambang
Konawe Kepulauan
Konkep
Sulawesi Tenggara
Sultra
demonstrasi
Bos Tambang yang Ditangkap Balai Gakkum KLHK Akui Tak Kantongi Izin Penggunaan Kawasan Hutan |
![]() |
---|
Kronologi Penangkapan Bos Tambang di Konawe Utara Sulawesi Tenggara, Ditangkap Tim Gabungan |
![]() |
---|
Danramil 01 Wawonii Bantah Anggota TNI Kawal Alat Berat PT GKP Diduga Serobot Lahan Warga di Konkep |
![]() |
---|
PT GKP Bantah Serobot Lahan Warga di Konkep, Pakai Excavator Bersihkan Jalur ke Lokasi Tambang |
![]() |
---|