Kondisi Perang Rusia Vs Ukraina Ingatkan Warga dengan Serangan Nazi dan Soviet

Warga Ukraina bernama Anna Martsinkiv teringat akan serangan Nazi dan Soviet zaman dulu saat menghadapi invasi Rusia saat ini.

Penulis: Ifa Nabila | Editor: Ifa Nabila
Mehdi Chebil via France24.com
Pedesaan dekat Obukhiv, sekitar 40 kilometer selatan Kyiv, Ukraina. Warga Ukraina melarikan diri ke pedesaan dari serangan Rusia. 

Sejumlah warga Ukraina berbondong-bondong menyelamatkan diri di tengah serangan Rusia.

Sebagian warga melarikan diri ke negara lain, sebagian lainnya mendapat tempat aman di pinggiran Ukraina yang paling jauh dengan Rusia.

Tak terkecuali anak-anak yatim piatu berjumlah 93 yang awalnya berada di Donetsk.

Diberitakan TribunnewsSultra.com dari france24.com, Panti Asuhan Artek tempat mereka berada terletak di garis depan area invasi Rusia.

Baca juga: Anak Balita Idap Kanker dan Butuh Obat, Ibu Ukraina Berhasil Kabur ke Polandia saat Serangan Rusia

Dari Donetsk, para bocah bersama pengasuh berhasil kabur menuju Kyiv.

Lantaran Kyiv juga tidak aman, mereka kabur ke sisi barat Ukraina, dekat dengan perbatasan Hungaria, yakni di Perekhrestya.

Para anak yatim piatu berkisar usia 6 hingga 21 tahun.

Anak-anak itu mengaku ketakutan lantaran berada di tengah hidup dan mati.

Baca juga: Ibu Terbunuh Duluan, Gadis Ukraina Umur 6 Tahun Tewas Sendirian saat Mariupol Dikepung Tentara Rusia

"Kami sangat takut, karena kami dikepung oleh pasukan Rusia, dan terima kasih Tuhan, kami bisa mencapai Kyiv dan keluar (ke Perekhrestya)," ungkap Mykola Topolov, salah satu anak yatim piatu.

Direktur Panti Asuhan Artek, Galyna Ivazenko, merasa kagum dengan sambutan warga di pengungsian.

"Kami mendapat sambutan hangat, kami belum pernah mendapat sambutan sebaik ini bahkan sebelum ada perang," ujarnya.

Selain dari Kyiv, warga Perekhrestya juga menerima anak yatim piatu dari Kharkiv dan Odesa.

Bangunan sekolah, hotel, dan convention center dijadikan tempat pengungsian untuk mereka.

"Anak-anak bertanya, ada apa ini? Kapan ini berakhir? Apa yang akan terjadi di masa depan? Mereka ketakutan, kami juga ketakutan, kami tidak bisa menjawab," tutur Elena, seorang pengasuh anak.

(TribunnewsSultra.com/ Ifa Nabila)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved