Minyak Goreng Langka di Sultra
Disperindagkop UMKM Beberkan Alasan Kelangkaan dan Kenaikan Harga Minyak Goreng di Kota Kendari
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kota Kendari membeberkan alasan kelangkaan dan kenaikan harga minyak goreng.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Sitti Nurmalasari
"Kembali lagi memperhatikan arahan pimpinan kita Wali Kota Kendari supaya pengguna minyak goreng ini jangan ada semacam kepanikan, karena melihat minyak goreng murah," tuturnya.
Kepala Bidang Perdagangan, Ambo Aco menambahkan stok minyak goreng yang baru tiba dari pabrik hanya disalurkan ke dua distributor dari delapan distributor yang ada di Kota Kendari.
Kedua distributor tersebut yakni UD HS dan UD Surapandang. Kedua distributor ini mendapatkan jatah stok dari pabrik sebanyak 9.000 liter.
Dengan rincian UD HS menerima enam kontainer, satu kontainer berkapasitas 1.500 liter. Kemudian UD Surapandang menerima dua kontainer, dengan total yang diterima 3.000 liter.
"Jadi total dua distributor ada 9.000 liter dan kemarin sudah tersalurkan ke swalayan dan pasar di Kota Kendari," kata Ambo Aco.
Baca juga: Distributor Salurkan Minyak Goreng ke Swalayan di Kendari, Belum 5 Menit Ludes Diserbu Warga
Sementara enam distributor lainnya belum menerima stok lantaran pendistribusian dari pabrik ke distributor memang berbeda sesuai kebutuhan dan ketersediaan.
"Kami mengharapkan semua distributor sama dengan dua distributor ini, bahkan semuanya mendapatkan suplai minyak sebanyak mungkin," ujarnya.
Selain itu, terkait kondisi minyak goreng yang ludes saat baru tiba di swalayan, kata dia, jumlah minyak goreng yang disuplai merata sehingga jumlahnya memang tidak begitu banyak.
"Jadi dibagi rata ke semua swalayan," ujarnya.
Untuk jumlah permintaan minyak goreng di Kota Kendari selanjutnya disesuaikan dengan kebutuhan di daerah.
Baca juga: Sediakan 40 Dus Minyak Goreng Murah Toko Swalayan di Baubau Diserbu Warga, Banderol Harga Rp28.000
"Dengan adanya ketegasan dari Kementerian Perdagangan, kita di daerah mengharapkan secepatnya terlaksana sehingga keadaan bisa kembali normal," ujarnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)