Sekolah Online vs Tatap Muka di Kendari
Pengalaman Jadi Kendala Pelaksanaan USBK di Kendari, Siswa Belum Paham Imput Data di Google Form
Beruntungnya maslah tersebut sudah terendus pada saat gladi bersih pelaksanaan USBK yang digelar di beberapa SD di Kota Kendari.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Risno Mawandili
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Pengalaman tampaknya menjadi kendala pelaksanaan Ujian Sekolah Berbasis Komputer (USBK) badi siswa sekolah dasar (SD) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Ratusan siswa SD di Kota Kendari belum benar-benar paham cara mengimput data.
Alhasil, nama mereka tak terdaftar pada google form yang mejadi media untuk melaksanakan ujian USBK secara dring.
Beruntungnya maslah tersebut sudah terendus pada saat gladi bersih pelaksanaan USBK yang digelar di beberapa SD di Kota Kendari.
Sehingga Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melalui Dinas Pendidikan Dasar Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dikmudora), dapat segera memberikan solusi.
Baca juga: Masih Ada Siswa di Kendari Tak Tercatat Google Form, Dampaknya Pengaruhi Ujian Sekolah
Pantauan TribunnewsSultra.com pada Rabu (9/3/2022) pagi WITA, pelaksanaan USBK di SD Negeri 2 Kenari berlangsung dengan lancar.
Kepala SD Negeri 2 Kendari Djasni, mengatakan, sebanyak 146 siswanya melaksanakan gladi bersih USBK, dengan menggunakan 8 ruang kelas.
Di mana jumlah masing-masing ruangan diisi 20 orang. Satu ruangan terakhir hanya 7 orang.
Namun ada kendala pengimputan data yang tidak dimengerti ratusan siswa siswa.
Djasni mengatakan, terdapat tiga siswa - dari total 146 peserta gladi - yang tidak terdaftar di google form setelah pengimputan data.
Baca juga: Update Covid-19 Sultra Rabu, 9 Maret 2022, Positif 71 Kasus, Kendari Terendah dalam 3 Bulan Terakhir
"Ada 3 orang yang mengirim tapi tidak terdata. Ya namanya anak-anak pasti ada kendala, utamanya dalam pengisian data," ujarnya kepada TribunnewsSultra.com.
Menurut Djasni, pengalaman menjadi kendala bagi anak-anak dalam hal pengimputan data di google form.
Apalagi pelaksanaan USBK berbasis daring merupakan hal yang baru karena untuk pertama kalinya digelar di Kota Kendari.
"Karena kami evaluasi bagaimana share data, ya nama anak-anak sih, biar juga orangtua sering terjadi demikian. Namanya juga uji coba, apalagi USBK baru tahun ini, sebelumnya tidak pernah berbasis komputer, jadi wajar kalau masih banyak kekurangan yang dialami," jelasnya.
Untuk kelengkapan lain, Djasni menjamin, sarana prasaranan telah terpenuhi untuk melangsungkan USBK di SD Negeri 2 Kendari.
Baca juga: Belum Kelar, Pintu GOR Apriyani Rahayu Sudah Rusak, Dinas Cipta Karya Sultra Ungkap Pelakunya
"Kami berikan dari kantor atau kami juga yang memberikan paketnya, jadi untuk sarana prasarana kami tidak ada kendala," ujarnya.
Fakta bahwa banyak siswa yang terkendala dengan pengimputan data di google form telah dibenarkan Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dikmudora Kota Kendari, Muhdar Alimin.
Ia mengatakan, setelah hari kedua pelaksanaan gladi bersih USBK, Dikmudora Kota Kendari menemukan fakta bahwa sebanyak 522, dari total 5700 siswa, tidak terdaftar dalam google forum.
Itu artinya ada kesalahan dalam pengimputan data awal yang dilakukan oleh siswa.
"Ini artinya hampir seluruh siswa itu sudah masuk, masih kendala di teknis pengisian," ujarnya di Kendari, Rabu (9/3/2022).

Tentu saja kendala teknis ini bisa menghambat proses pelaksanaan USBK yang baru pertama kali digelar di Kota Kendari.
Muhdar juga kembali menegaskan bahwa pengalaman menjadi penyebab mengapa siswa kesulita mengimput data ujian sekolah di goggle form.
"Untuk di Kota Kendari ujian sekolah berbasis komputer ini satu-satunya di Sulawesi Tenggara," jelas Muhdar. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)