Gencatan Senjata Rusia-Ukraina Gagal Lagi? 21 Warga di Kota Sumy yang Hendak Mengungsi Tewas

Kondisi terkini perang Rusia Vs Ukraina, AS sebut pasukan militer Moskow akan kembali mengepung Ibu kota, Kiev dengan strategi serangan baru.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Tangkapan Layar YouTube tvOneNews
Militer Ukraina mengklaim telah menghancurkan konvoi militer Rusia 

Kemudian tercatat ratusan ribu warga sipil terus melarikan diri dari Ukraina setiap hari.

PBB memperkirakan 2 juta warga sipil dari Ukraina telah mencari perlindungan di negara-negara tetangga.

Para pejabat Uni Eropa mengatakan mereka menyebutkan sebanyak 5 juta pengungsi merupakan salah satu pergerakan orang terbesar di seluruh Eropa dalam setengah abad.

Dalam sebuah pidato yang diambil dari kantornya di Jalan Bankova Kiev, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memuji warganya atas “keberanian” dan “martabat” mereka.

Hingga selanjutnya, Zelenskyy memohon Winston Churchill dalam tautan video ke parlemen Inggris, mengatakan bahwa Ukraina akan berjuang sampai akhir.

Baca juga: Evakuasi Warga Kota Mariupol Gagal, Ukraina dan Rusia Saling Tuduh Langgar Gencatan Senjata

Di sisi lain, setelah beberapa upaya gagal untuk mengizinkan warga sipil melarikan diri dari pertempuran garis depan dalam beberapa hari terakhir, Rusia dan Ukraina akhirnya sepakat untuk melakukan gencatan senjata sementara dan terbatas.

Kedua negara itu menghentikan permusuhan cukup lama untuk memungkinkan beberapa penduduk meninggalkan Kota Sumy yang menjadi zona pertempuran.

Kota Sumy sendiri terletak di Ukraina bagian timur laut.

Gencatan senjata juga dilakukan untuk memungkinkan warga sipil melarikan diri dari Kota Irpin di pinggiran Ibu kota, Kiev.

Tetapi sesaat setelah dua konvoi pertama bus yang penuh sesak membawa penduduk lokal dan beberapa pelajar asing untuk meninggalkan Sumy, serangan pun terjadi lagi.

Baca juga: Rentetan Peristiwa yang Terjadi di Hari Ke-13 Perang Rusia Vs Ukraina

Pihak berwenang Ukraina mengatakan rute aman yang disepakati mendapat tembakan tank.

Sehingga keberangkatan bus pengangkut warga sipil yang hendak mengungsi pun ditunda.

"Penembakan dimulai di sepanjang rute koridor hijau, termasuk tank yang dapat didengar," tulis Asisten Wali Kota Sumy Mykhailo Ananchenko.

Dilansir TribunnewsSultra.com dari Reuters, akibat serangan militer Rusia itu sedikitnya 21 warga sipil, termasuk dua anak-anak.

Baca juga: Gencatan Senjata hingga Evakuasi Warga Mariupol Gagal, Rusia Tingkatkan Serangan di Ukraina

Para warga sipil itu tewas dalam serangan udara Rusia di jalan perumahan di Kota timur laut Ukraina, Sumy pada Senin (7/3/2022) malam waktu setempat.

Hal itu diungkapkan Kantor Kejaksaan setempat dalam sebuah pernyataan, Selasa (8/3/2022).

Dilaporkan bahwa mayat-mayat korban ditemukan oleh layanan darurat pada Selasa (8/3/2022) pagi dalam pencarian yang sedang berlangsung.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved