Minyak Goreng Langka di Sultra
3 Pasar di Kota Kendari Harga Bawang, Cabai, Beras hingga Gula Naik Tajam, Minyak Goreng Rp120 Ribu
Pantauan TribunnewsSultra.com, Rabu (9/7/2022) harga pangan di Pasar Korem dan Pasar Basah Mandonga di Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kendari.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Beberapa harga pangan di pasar tradisional di Kota Kendari Sulawesi Tenggara mengalami kenaikan cukup tinggi.
Pantauan TribunnewsSultra.com, Rabu (9/7/2022) harga pangan di Pasar Korem dan Pasar Basah Mandonga di Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Serta di Pasar Baruga Kota Kendari, juga mengalami kenaikan harga sekiranya dua pekan terakhir bahkan ada yang sejak satu bulan lalu.
Komoditas pangan yang mengalami kenaikan diantaranya minyak goreng, beras, gula, bawang merah, bawang putih, cabai rawit, cabai besar, cabai keriting dan daging sapi.
Hal itu disampaikan langsung oleh beberapa pedagang di pasar. Diantaranya pedagang bawang di Pasar Baruga, Uci (20) mengaku harga bawang naik sekiranya sejak 2 minggu yang lalu.
Baca juga: Seorang Warga Konawe Tuding Alfamidi Tuoy Menimbun Minyak Goreng, Karyawan Sebut Dus Kosong
Harga bawang merah dan bawang putih naik menjadi Rp35-38 ribu per kilo dari sebelumnya Rp25 ribu per kilo.
Penjual sembako, La Ode Arifin (49) mengatakan saat ini di Pasar Baruga, untuk harga minyak goreng dijual Rp120 ribu untuk 2 liter dan harga per liternya yakni Rp60 ribu.

Kenaikan harga juga dialami beras dan gula pasir, penjual sembako Sainal (38) mengatakan untuk gula pasir awalnya Rp13 ribu per kilo,
Namun sekarang harga penjualan naik bervariasi, ada yang Rp15 ribu per kilo, ada juga Rp16 ribu per kilo.
Kata dia, awalnya per karung, 50 kilo itu hanya sekitar Rp560, sarang melonjaknya bervariasi, dulu naik Rp10-20 ribu, sekarang naik Rp100 ribu per karung.
"Jadi sekarang itu modal saja sudah Rp15 ribu. Saya tidak tahu nanti mau dijual berapa, antara Rp17-18 ribu per kilo, itu gula timbang," jelasnya.
Baca juga: Pemda Konawe Klaim Harga Bapok Stabil Jelang Ramadan, di Kendari Harga Naik Untuk Komoditas Ini
Sedangkan untuk gula kemasan, sebelumnya Rp13 ribu, sekarang dijual Rp15 ribu. Kenaikan harga gula sudah berjalan 1 bulan.
Selain gula pasir, Sainal juga mengatakan komiditas pangan lainnya yang mulai bergerak naik itu yakni beras.
Saat ini beras sudah tidak bisa diecer dengan harga Rp8 per kilo, karena mengalami kenaikan pertahunnya di mana saat ini mendekati angka Rp500 ribu per karung, sementara sebelumnya per karung beras seharga Rp420 ribu.
Selain di Pasar Baruga, kenaikan harga juga terjadi di Pasar Korem dan Pasar Basah Mandonga.
Diantaranya pedagang bawang di Pasar Korem, Hasma mengatakan bawang merah dan bawang putih mengalami kenaikan harga dari Rp30 ribu per kilo, kini naik menjadi Rp35 ribu per kilo bahkan perkarungnya mencapai Rp500 ribu.

"Mulai naik seminggu belakangan, pasokan bawang dari Sulawesi Selatan," kata Hasma.
Penjual cabai di Pasar Korem, Johra mengatakan kenaikan harga juga berlaku bagi beragam jenis cabai. Untuk cabai rawit misalnya, kini harga per kilonya mencapai Rp45 ribu, padahal sebelumnya dihargai Rp30-35 ribu per kilo.
Kemudian cabai besar dan cabai keriting harganya naik jadi Rp40 ribu per kilo, padahal sebelumnya Rp30 ribu per kilo. Stok cabai ini juga ia dapati dari Sulawesi Selatan.
"Sebulan yang lalu naiknya, pembeli tidak terlalu mengeluh, karena sudah biasa," ujarnya.
Untuk harga minyak, di Pasar Korem mengalami kebaikan cukup tinggi, 2 liter minyak goreng bisa mencapai Rp135 ribu. Sedangkan harga per liternya bisa mencapai Rp70 ribu.
Baca juga: Penyebab Kelangkaan dan Mahalnya Minyak Goreng Diduga Gegara Agen, Disperindag Sultra Pantau Pasar
"Merk Sania, Sanco, Bimoli 135 ribu ukuran 2 liter," kata seorang pedagang minyak goreng, Ibrahim.
Ia mengaku stok minyak sempat kosong selama 3 pekan terakhir, namun saat ini stok minyak di Pasar Korem banyak, hanya saja harganya melambung tinggi.
Kata dia, harga minyak tinggi lantaran diperoleh dari pesanan di luar Kota Kendari, bukan dari distributor.
"Kalau bukan dari luar dapat kiriman, akan susah ini Kota Kendari karena sudah 3 minggu ini sempat kosong," ucapnya.
Ia mengaku sebelumnya telah menghubungi pihak distributor yang ada di Kota Kendari, namun tetap informasi yang ia peroleh stok minyak sedang tidak ada.
"Hanya katanya tanggal 11 atau 12 ini akan datang, tapikan belum lagi waktu untuk penurunannya, akan lama lagi," ucapnya.
Begitupun dengan harga beras, juga mengalami kenaikan dari Rp440 ribu menjadi Rp480 ribu.
Hal ini disampaikan langsung oleh pedagang beras di Pasar Basah Mandonga, Suriati, kata dia, kebaikan harga beras sudah terjadi sejak bulan Februari 2022 lalu.
Selain beras, Kacang ijo juga mengalami kenaikan harga Rp600 ribu per karung, sebelumnya Rp530 ribu. Kacang kedelai biasanya Rp550 per karung ribu kini naik menjadi Rp625 ribu.
Kemudian beras ketan sekarang Rp700 ribu per karung, biasanya Rp500 ribu, beras merah semula harganya Rp480-500 ribu sekarang Rp600 ribu.

Sementara kacang tanah mengalami penurunan harga sekarang Rp130 ribu per karung, sebelumnya Rp140 ribu.
"Eceran Rp14 ribu per kilo, kedelai Rp12 ribu per liter, kacang ijo Rp19 per kilo, beras rata Rp9 ribu per liter, Eceran 18 perliter, biasa 20 waktu masih 140. Suriati.
Sementara harga daging di Pasar Basah Mandonga juga mengalami kenaikan dari harga semula Rp130 ribu per kilo, kini naik menjadi Rp140 ribu per kilo.
Penjual daging sapi di Pasar Basah Mandonga, Daeng Dabo mengatakan, kenaikan itu sudah 1 pekan ini.
Meskipun harga daging Naik, kata Dabo, tidak ada komplain dari warga karena warga sudah mengerti.
"Sapinya dari Anggoya, Kendari. Harganya Naik karena harga sapi di luar mahal, tidak ada keluhan pembelu pada mengerti," kata daeng babo.
Sedangkan Komoditas yang lainnya di pasar-pasar tradisional di Kendari masih mengalami harga normal.
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)