Pemda Konawe Klaim Harga Bapok Stabil Jelang Ramadan, di Kendari Harga Naik Untuk Komoditas Ini
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Koperasi dan UMKM Konawe, Jahiuddin menyebut tidak terjadi lonjakan harga jelang Ramadan.
Penulis: Arman Tosepu | Editor: Fadli Aksar
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengklaim harga bahan pokok stabil.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Koperasi dan UMKM Konawe, Jahiuddin menyebut tidak terjadi lonjakan harga jelang Ramadan.
"Terpantau relatif stabil, kami sudah lakukan survei di Pasar Unaaha, Wawotobi, Pondidaha, dan Lambuya," kata Jahiuddin dikantornya, Selasa (9/3/2021).
Diantaranya komoditi cabai tidak mengalami kenaikan seperti di Kota Kendari dan daerah lain.
Namun, pihaknya akan tetap mengantisipasi kemungkinan lonjakan harga dengan melakukan operasi pasar di sejumlah titik di Konawe.
Baca juga: Rekening 52 Eks Desa Fiktif di Konawe Dibuka, Honor Aparat, Dana Desa Segera Cair, Penuhi Syarat Ini
Baca juga: Inovasi KSK-GTS di Kabupaten Konawe, Demi Konawe Gemilang
Baca juga: Bupati Konawe Lantik 8 Camat Baru, Kery Mau Sidak Setiap Saat: Gas Pol Emban Tugas
Sebab biasanya, setiap tahun jelang Ramadan terjadi lonjakan harga untuk daging sapi, dan bawang.

"Kalau ada pedagang mau main harga, kami lakukan operasi pasar, untuk stabilkan harga," ujar Jahiuddin.
Harga Naik di Kendari
Harga cabai, bawang merah dan bawang putih saat ini naik di sejumlah pasar di Kota Kendari, Sultra.
Harga dua komoditi tersebut naik hingga Rp35 ribu per kilogram.
Hal itu berdasarkan kunjungan wartawan TribunnewsSultra.com, Minggu (7/3/2021) hingga Senin (8/3/2021).
Di Pasar Sentral Kota Kendari misalnya, harga cabai dari Rp50 ribu per kilogram, melonjak naik menjadi Rp80 ribu per kilogram.

Tak hanya itu, harga bawang merah ikut mengalami kenaikan sebesar Rp5 ribu, dari harga sebelumnya Rp35 ribu.
Kenaikan yang sama juga terjadi pada bawang putih, dari harga Rp30 ribu per kilogram naik ke harga Rp35 ribu.
Seorang pedagang di Pasar Sentral Kota Kendari Narti mengatakan, penyebab kenaikan karena pasokan cabai sedikit.